Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cadangan Minyak AS Naik, Reli Minyak Mentah Goyah

Harga minyak mentah AS yang meningkat mendekati US$65 per barel pada perdagangan after-hours, terjun kembali ke level penutupan hari Selasa di US$64,47.
Minyak WTI/Reuters
Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Reli harga minyak mentah goyah setelah laporan industri menunjukkan cadangan minyak mentah AS naik secara tak terduga pekan lalu.

Harga minyak mentah AS yang meningkat mendekati US$65 per barel pada perdagangan after-hours, terjun kembali ke level penutupan hari Selasa di US$64,47.

American Petroleum Institute (API) melaporkan persediaan minyak dalam negeri meningkat 4,76 juta barel pekan lalu. Ini akan menjadi peningkatan persediaan pertama sejak November jika dikonfirmasi oleh data dari Energy Information Administration pada hari Rabu.

West Texas Intermediate untuk kontrak pengiriman Maret ditutup menguat 1,42% atau 0,9 poin di US$64,47 per barel di New York Mercantile Exchange setelah level US$64,88 per barel sebelum laporan API. Total volume yang diperdagangkan sekitar 7% di bawah rata-rata 100 hari.

Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman Maret melonjak 0,93 poin ke level US$69,96 di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London. Minyak mentah patokan global diperdagangkan US$5,49 lebih mahal dari WTI.

Dilansir Bloomberg, penyuling minyak memasuki masa pemeliharaan dengan banyak kilang yang berencana untuk menghentikan operasional unit utama pada bulan Februari, yang berujung pada penurunan permintaan minyak.

"Minggu lalu, kami melihat utilisasi kilang turun sedikit. Kita mungkin akan melihatnya lebih banyak lagi minggu ini. Jika EIA menunjukkan kenaikan persediaan besok, hal tersebut akan sedikit menggerus harga," kata James Williams dari WTRG Economics, seperti dikutip Bloomberg.

Pada Selasa, harga minyak AS Patokan A.S. ditutup pada level tertinggi sejak 2014 di tengah ekspektasi penurunan persediaan dan setelah mendapat jaminan dari Rusia dan Arab Saudi bahwa kesepakatan pembatasan produksi dunia akan terus berlanjut.

BBL Commodities LP, salah satu hedge fund minyak terbesar di dunia, memperkirakan harga minyak Brent akan naik hingga US$80 tahun ini karena persediaan turun dengan cepat.

Sebelumnya, dalam survei Bloomberg terhadap para analis, persediaan minyak mentah AS diperkirakan turun 2 juta barel pekan lalu. Laporan API juga menyatakan bahwa persediaan di Cushing, Oklahoma, turun 3,57 juta barel pekan lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper