Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Netflix Dorong Indeks S&P dan Nasdaq, Dow Jones Tertekan

Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 3,79 poin atau 0,01% ke 26.210,81, sedangkan indeks Standard & Poors 500 menguat 6,17 poin atau 0,22% ke 2.839,14 dan Nasdaq Composite naik 52,26 poin atau 0,71% ke 7.460,29.

Bisnis.com, JAKARTA – Mayoritas bursa saham Amerika Serikat menguat pada perdagangan  Selasa (23/1/2018), didorong oleh kinerja Netflix yang membantu mengangkat indeks S&P dan Nasdaq, namun Dow Jones tertekan saham Johnson & Johnson.

Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 3,79 poin atau 0,01% ke 26.210,81, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 menguat 6,17 poin atau 0,22% ke 2.839,14 dan Nasdaq Composite naik 52,26 poin atau 0,71% ke 7.460,29.

Netflix menyentuh rekor tertinggi US$257,71 per saham dan ditutup menguat 9,98% pada US$250,29, dan menembus batas kapitalisasi pasar US$100 miliar. Pelopor video streaming tersebut melampaui target pelanggan baru di kuartal keempat 2017.

Saham lain yang dikenal sebagai bagian dari grup "FAANG" - Facebook, Apple, Amazon dan Google parent Alphabet - juga bergerak menguat.

Di sisi lain, saham Johnson & Johnson turun 4,26%, terseret oleh pengeluaran perusaaahn senilai US$13,6 miliar yang terkait dengan undang-undang pajak AS yang baru dan keputusan pengadilan tentang hak paten penting obat rheumatoid arthritis.

"Bursa saham utama selalu berkinerja baik saat ini, begitu pula dengan ekonomi di dunia berjalan dengan baik, dan sejauh ini tidak ada masalah inflasi atau tingkat suku bunga yang signifikan yang membutuhkan perubahan valuasi, "kata Jim Paulsen, analis investasi di The Leuthold Group, seperti dikutip Reuters.

Namun, Paulsen mengingatkan karena rally terus berlanjut, tantangan yang semakin meningkat dapat menyebabkan pelemahan. "Jika memang bisa berubah, mungkin ada koreksi yang cukup banyak," katanya.

Pertumbuhan kinerja emiten di indeks S & P 500 untuk kuartal keempat diperkirakan mencapai 12,4%, menurut data Thomson Reuters sampai Selasa pagi. Dari 68 perusahaan di indeks yang telah merilis laporan keuangan, 76,5% di antaranya telah melampaui ekspektasi Wall Street.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Senin menyetujui kenaikan tarif impor yang signifikan pada mesin cuci dan panel surya, sebuah langkah yang dikritik oleh China, Korea Selatan dan Eropa dan menimbulkan kekhawatiran.

Di tengah naiknya tariff impor, saham Whirlpool naik 3,20% dan produsen panel surya yang lebih kecil seperti Real Goods Solar dan Sunworks menguat masing-masing 33,04% dan 10,71%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper