Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs di Asia Mixed, Rupiah Ditutup Menguat 19 Poin

Rupiah ditutup menguat 0,14% atau 19 poin di Rp13.331 per dolar AS. Pagi tadi, mata uang garuda dibuka dengan penguatan 0,08% atau 11 poin di posisi Rp13.339, setelah pada perdagangan Senin (22/1) berakhir melemah 0,26% atau 34 poin di posisi 13.350.
Uang rupiah./Bloomberg-Brent Lewin
Uang rupiah./Bloomberg-Brent Lewin

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah ditutup menguat pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (22/1/2018).

Rupiah ditutup menguat 0,14% atau 19 poin di Rp13.331 per dolar AS. Pagi tadi, mata uang garuda dibuka dengan penguatan 0,08% atau 11 poin di posisi Rp13.339, setelah pada perdagangan Senin (22/1) berakhir melemah 0,26% atau 34 poin di posisi 13.350.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp13.304 – Rp13.340 per dolar AS.

Sementara itu, mayoritas mata uang lainnya di Asia terpantau bervariasi, dengan dolar yen Jepang membukukan penguatan paling tajam mencapai 0,17%, disusul ringgit Malaysia yang menguat 0,15%.

Di sisi lain, peso Filipina terpantau melemah paling signifikan dengan depresiasi 0,49%, disusul dolar Singapura yang melemah 0,01%.

Adapun indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama hari ini terpantau menguat 0,08% atau 0,076 poin ke level 90,477 pada pukul 16.53 WIB.

Dolar mampu berbalik menguat setelah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) menyepakati tindakan jangka pendek untuk mendanai pemerintah federal sampai 8 Februari dan mengakhiri penutupan pemerintah federal selama tiga hari.

Dilansir Reuters, DPR AS menyepakati tindakan jangka pendek untuk mendanai pemerintah federal sampai 8 Februari dan mengakhiri masa government shutdown (penghentian operasional pemerintah federal), setelah berhasil meraih cukup dukungan di Senat AS.

DPR yang dipimpin oleh partai Republik dengan cepat mengikuti Senat dan menyetujui undang-undang penghentian sementara, yang mencakup perpanjangan Program Jaminan Kesehatan Anak (CHIP) selama enam tahun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper