Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Obligasi Komodo Wijaya Karya (WIKA) Oversubscribed 2,5 Kali

Penawaran awal obligasi global berdenominasi rupiah, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., mendapatkan respons positif dari investor global.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Penawaran awal obligasi global berdenominasi rupiah, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., mendapatkan respons positif dari investor global.

Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Puspita Anggraeni mengatakan bahwa investor antusias untuk berpartisipasi dalam pembiayaan infrastruktur di Indonesia. Hal tersebut terlihat dari pesanan obligasi global berdenominasi rupiah atau komodo bond yang bakal diemisi perseroan dalam waktu dekat.

“Dari target Rp5,4 triliun [ekuivalen US$400 juta) kami mendapat pesanan hingga Rp13,3 triliun atau hampir 2,5 kali lipat,” ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (23/1/2018).

Puspita menilai bahwa kesuksesan tersebut juga menjadi pembuka jalan bagi perusahaan pelat merah lainnya untuk mengemisi komodo bond. Adapun investor yang memesan komodo bond emiten berkode saham WIKA itu berasal dari Asia, Eropa, Inggris, dan Amerika Serikat.

Dia menambahkan rencananya perusahaan bakal menerbitkan obligasi tersebut pada akhir Januari 2018.

“Rencana kami pada 29 Januari 2018 [London Time],” imbuhnya.

Sebelumnya, Moody’s Investors Service memberikan peringkat Ba2 untuk penerbitan obligasi global berdenominasi rupiah tanpa jaminan PT Wijaya Karya Tbk.

Peringkat Ba2 yang diperoleh untuk rencana penerbitan obligasi tersebut sejalan dengan peringkat yang dimiliki perusahaan atau corporate family rating (CFR). Pasalnya, obligasi yang bakal diterbitkan terkait hak langsung dengan perseroan, tidak bersyarat, serta tanpa jaminan.

Analis Moody’s Maisam Husnain menjelaskan bahwa penerbitan obligasi global tersebut diusulkan emiten berkode saham WIKA itu untuk memperbaiki profil likuiditas perseroan. Dana yang dihimpun bakal digunakan sekitar Rp1,75 triliun untuk membayar utang jangka pendek.

Maisam menyebut sisa dana yang dihimpun melalui penerbitan obligasi bakal dialokasikan sebagai untuk pre-funding perencanaan pengeluaran modal dan investasi. Adapun rencana belanja modal dan investasi WIKA meliputi jalan tol, pengembangan transit oriented development (TOD), serta proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper