Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Shutdown Diperkirakan Tak Berlangsung Lama, Dolar AS Perlahan Naik

Pergerakan indeks dolar AS terpantau mampu berbalik ke zona hijau pada perdagangan pagi ini, Senin (22/1/2018), saat investor mengambil sikap wait and see terhadap perkembangan di Washington.
Uang dolar AS./Antara
Uang dolar AS./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks dolar AS terpantau mampu berbalik ke zona hijau pada perdagangan pagi ini, Senin (22/1/2018), saat investor mengambil sikap wait and see terhadap perkembangan di Washington.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama naik tipis 0,03% atau 0,028 poin ke level 90,600 pada pukul 09.46 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,132 poin atau 0,15% di level 90,440, setelah pada perdagangan Jumat (19/1) berakhir dengan kenaikan hanya 0,08% atau 0,074 poin di posisi 90,572.

Dilansir Reuters, performa dolar AS sempat tertekan oleh sentimen negatif dari government shutdown atau terhentinya sementara operasional pemerintahan federal di Amerika Serikat (AS).

Seperti diberitakan, Presiden Donald Trump dan anggota Partai Republik tidak menemui kata sepakat dengan Partai Demokrat dalam pembahasan anggaran pemerintahan federal AS hingga Jumat malam (19/1) waktu setempat. Pelayanan pemerintahan AS pun tutup (shutdown) lantaran tidak adanya anggaran untuk menjalankan pemerintahan.

Para pemimpin Partai Republik dan Demokrat di Senat AS pun kemudian mengadakan pembicaraan pada hari Minggu (21/1) waktu setempat untuk memecahkan kebuntuan politik ini.

Sejumlah senator yang terlibat dalam diskusi tersebut mengatakan bahwa mereka membuat kemajuan, namun hanya menawarkan sedikit rincian tentang kemungkinan kompromi. Bagaimanapun, keputusan akhir ada di tangan Ketua Senat Republik Mitch McConnell dan Senator Demokrat Chuck Schumer.

Senat AS akan melakukan pemungutan suara pada Senin waktu setempat untuk memutuskan apakah akan melakukan tindakan untuk mendanai pemerintah federal hingga 8 Februari, ungkap McConnell pada Sabtu (20/1). Namun sejumlah senator mengatakan bahwa pemungutan suara bisa dipercepat.

“Pelemahan [dolar] terlihat terbatas saat pasar memiliki waktu untuk mencermati government shutdown di AS. Shutdown ini diperkirakan tidak akan berlangsung lama,” ujar Shin Kadota, pakar strategi senior di Barclays, Tokyo, seperti dikutip dari Reuters.

Namun, lanjutnya, jika hal ini berkepanjangan hingga beberapa pekan maka bisa terdapat kekhawatiran mengenai dampak negatifnya terhadap perekonomian AS.

Meski sempat digoyahkan kebuntuan politik di Washington, greenback mendapat sedikit dukungan dari imbal hasil AS yang lebih tinggi. Imbal hasil Treasury 10-tahun naik ke level tertinggi dalam 3,5 tahun di 2.663% pada hari Jumat, dengan pasar utang telah berada di posisi defensif sepanjang pekan lalu pasca reli pada pasar aset berisiko.

Posisi indeks dolar AS                                       

22/1/2018

(Pk. 09.46 WIB)

90,600

(+0,03%)

19/1/2018

90,572

(+0,08%)

18/1/2018

90,498

(-0,05%)

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper