Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sesuaikan Kebijakan, Produksi Baja China Turun

Produksi baja China pada periode Desember 2017 mengalami penurunan dari bulan sebelumnya di tengah kebijakan China dalam upaya memangkas produksinya.
Industri baja/Bisnis.com
Industri baja/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Produksi baja China pada periode Desember 2017 mengalami penurunan dari bulan sebelumnya di tengah kebijakan China dalam upaya memangkas produksinya.

Pada penutupan perdagangan Jumat (19/1/2018), harga baja hot rolled sheet kontrak teraktif Mei 2018 menguat 7,75 poin atau 1,29% menjadi US$606,58 per ton, meningkat empat sesi berturut—turut. Secara year to date (ytd), harga menguat 2,35%.

Menurut data Biro Statistik Nasional/ National Bureau Statistics (NBS), output baja rata—rata China naik 0,9% pada periode Desember menjadi 67,05 juta ton dari 66,15 juta ton pada November.

Secara keseluruhan sepanjang 2017, output yang dihasilkan naik 5,7% mencapai rekor tertinggi menjadi 831,73 ton dari tahun sebelumnya.

Qiu Yuecheng, analis Xiben New Line E-Commerce di Shanghai menuturkan bahwa penurunan output dari produsen papan atas global tersebut dipicu oleh kendali dari kebijakan pemerinah Xi Jinping.

“Output yang dikendalikan oleh pemerintah berlaku untuk keseluruhan bulan Desember, dibandingkan dengan setengah bulan di November. Dengan kabut asap yang semakin buruk, pemangkasan lebih diperluas ke lebih banyak wilayah,” kata Yuecheng, seperti dilansir dari Reuters.

Seperti diketahui, berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah Beijing, pabrik baja telah memotong produksi sejak pertengahan November sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk memerangi polusi udara pada musim dingin.

“Output baja tahun ini kemungkinan sudah bisa rata atau benar—benar turun,” ungkap Yuecheng.

Negeri Panda menutup pabrik pengolahan ilegal kapasitas 140 juta ton per tahun pada paruh pertama 2017 sebagai bagian dari upaya Beijing untuk mengatasi kelebihan kapasitas.

Namun sejumlah analis menuturkan, pemangkasan output dan keuntungan yang tinggi dari naiknya harga kemungkinan akan mendorong pabrik untuk meningkatkan produksinya pada Januari ini.

Permintaan baja yang melemah pada Desember mendorong harga bahan baku turun 5% pada bulan ini, namun sejak saat itu stabil di tengah tanda—tanda restocking oleh para pedagang yang mendorong untuk meminimalkan hambatan produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper