Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertajam Rekor, IHSG Menatap Level 6.500

Indeks harga saham gabungan (IHSG) lagi-lagi mencetak rekor. IHSG memperbarui rekornya di hari ketiga berturut-turut sekaligus memperpanjang relinya pada akhir perdagangan hari keempat berturut-turut, Kamis (18/1/2018).
Pengunjung berjalan di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Selasa (16/1/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Pengunjung berjalan di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Selasa (16/1/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) lagi-lagi mencetak rekor. IHSG memperbarui level tertingginya pada hari ketiga berturut-turut sekaligus memperpanjang relinya pada akhir perdagangan hari keempat berturut-turut, Kamis (18/1/2018).

IHSG ditutup menguat 0,44% atau 28,15 poin di level 6.472,67, level penutupan tertinggi sepanjang masa, setelah dibuka dengan kenaikan 0,19% atau 12,38 poin di level 6.456,90.

Padahal IHSG baru saja kembali mencetak rekornya setelah pada perdagangan Rabu (17/1) berakhir menguat 0,23% atau 14,83 po in di level 6.444,52, level penutupan tertinggi pada hari kedua berturut-turut. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG konsisten menguat di kisaran level 6.452,05 – 6.483,27.

Berdasarkan data Bloomberg, enam dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin sektor konsumer (+1,42%) dan aneka industri (+1,08%). Adapun tiga sektor lainnya menetap di zona merah, dipimpin sektor infrastruktur yang melemah 0,76%.

Dalam risetnya hari ini, Vice President Research Department Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan capital inflow yang masih terus berlangsung mendorong kenaikan IHSG, selain kestabilan nilai tukar rupiah yang cukup menjaga arah pasar.

Pergerakan nilai tukar rupiah hari ini berhasil ditutup terapresiasi 12 poin atau 0,09% di Rp13.347 per dolar AS.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 ditutup menguat 0,60% atau 3,53 poin di level 590,80, setelah pada perdagangan Rabu (17/1) berakhir dengan kenaikan 0,17% di posisi 587,27.

Sementara itu, indeks saham lainnya di Asia Tenggara terpantau bergerak di teritori negatif dengan indeks FTSE Malay KLCI (-0,38%), indeks SE Thailand (-0,31%), indeks PSEi Filipina (-0,32%), dan indeks FTSE Straits Time Singapura (-0,58%).

Di kawasan Asia lainnya, pergerakan indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang berakhir di zona merah pada perdagangan hari kedua berturut-turut, setelah sempat menembus level psikologisnya.

Indeks Kospi Korea Selatan berakhir naik tipis 0,02%. Di China, indeks Shanghai Composite dan indeks CSI 300 masing-masing naik 0,87% dan 0,55%. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong berakhir menguat 0,43%.

Bursa Asia selain Jepang menguat, dengan indeks saham acuan Hong Kong membukukan rekor terbarunya, setelah data pertumbuhan ekonomi China menunjukkan akselerasi pertama sejak 2010, sehingga menopang pertumbuhan global.

Dilansir Reuters, produk domestik bruto (PDB) China tumbuh 6,8% pada kuartal keempat tahun lalu dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Capaian ini lebih besar daripada prediksi analis untuk pertumbuhan sebesar 6,7%.

Sementara itu, pertumbuhan full year China pada 2017 yakni sebesar 6,9% year-on-year, akselerasi tahunan pertama untuk ekonomi sejak 2010. Indeks MSCI Asia Pacific selain Jepang pun naik 0,2% ke posisi 595,60 pada pukul 5.01 sore waktu Hong Kong saat penguatan saham teknologi mengimbangi pelemahan perusahaan enegi dan bahan baku.

 

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

HMSP

+3,53

BBCA

+1,92

ASII

+1,22

RALS

+21,46

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

PGAS

-6,78

TLKM

-0,71

SMGR

-2,85

UNTR

-1,33

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper