Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bitcoin Rebound, Bursa Asia Pertajam Reli di Awal Dagang

Bursa saham Asia memperpanjang penguatannya pada awal perdagangan hari ini, Kamis (18/1/2018), menuju rekor terbarunya sepanjang masa, mengekor penguatan pada bursa saham Amerika Serikat (AS) di tengah optimisme untuk pertumbuhan global.
bursa asia
bursa asia

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia memperpanjang penguatannya pada awal perdagangan hari ini, Kamis (18/1/2018). 

Bursa Asia menuju rekor terbarunya sepanjang masa, mengekor penguatan pada bursa saham Amerika Serikat (AS) di tengah optimisme untuk pertumbuhan global.

Indeks Topix Jepang naik 0,5% pada pukul 9.23 pagi waktu Tokyo (pukul 07.23 pagi WIB). Adapun indeks S&P/ASX 200 Australia dan indeks Kospi Korea Selatan masing-masing naik 0,1% dan 0,6%.

Sementara itu, indikator pada indeks S&P 500 dilaporkan lanjut naik 0,1% setelah indeks saham acuan Amerika Serikat (AS) tersebut menguat sekitar 0,9% pada akhir perdagangan Rabu (17/1). Indeks MSCI All-Country World pun naik 0,5% pada Rabu dan mencatatkan all-time high baru.

Dilansir Bloomberg, indeks acuan saham di Jepang, Australia, dan Korea Selatan meningkat, dengan saham teknologi mendorong kenaikan pada indeks MSCI Asia Pacific.

Indeks S&P 500 kemarin membukukan kenaikan terbesar dalam lebih dari satu bulan, di tengah harapan kebijakan pemangkasan pajak di AS akan mendongkrak laba korporasi.

Prospek yang menguat untuk pertumbuhan global dan ekspektasi laba yang bullish akan menjaga tren bullish pada saham sampai 2019 atau lebih, menurut survei Bank of America.

Fokus pasar saat ini tertuju pada rilis sejumlah data ekonomi China pada hari ini, termasuk PDB, produksi industri, dan penjualan ritel.

Tanda terbaru kepercayaan pasar pada pertumbuhan global datang dari Apple Inc., yang sahamnya naik setelah menyatakan akan menarik ratusan miliar dolar kembali ke AS dari luar negeri untuk berinvestasi dalam pekerjaan dan fasilitas.

Pada saat yang sama, harga bitcoin berhasil rebound menembus US$10.000, setelah merosot ke bawah level tersebut untuk pertama kalinya sejak 1 Desember. Harga minyak juga beringsut lebih tinggi setelah OPEC menunjukkan peningkatan tekad untuk membatasi produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper