Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

10 Anak BUMN Masuk Pipeline IPO 2018

Sejumlah anak perusahaan pelat merah yang berasal dari empat sektor berbeda telah masuk pipeline untuk melantai di Bursa Efek Indonesia pada tahun ini.
IPO
IPO

Bisnis.com, JAKARTA— Sejumlah anak perusahaan pelat merah yang berasal dari empat sektor berbeda telah masuk pipeline untuk melantai di Bursa Efek Indonesia pada tahun ini.

Marciano H Herman, Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia, menjelaskan bahwa terdapat 10 anak perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) yang telah masuk pipeline untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) pada 2018. Pihaknya menyebut bakal bertugas sebagai lead underwriter untuk 2-5 perseroan.

Sebagai sekuritas pelat merah, sambungnya, Bahana bakal bekerja sama dengan PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT BNI Sekuritas.

“Danareksa ada dua di pipeline, berarti 2-3 perusahaan yang akan dihandle Bahana, bisa 4-5, lihat kondisinya juga,” ujarnya di Jakarta, Rabu (17/1).

Marciano menjelaskan 10 anak perusahaan BUMN tersebut berasal dari 4 sektor berbeda. Secara rinci, 4 dari sektor properti, 4 dari sektor infrastruktur, 1 sektor asuransi, serta 1 sektor perbankan.

Dari sisi sektoral, dia menilai sektor perbankan pada 2018 mulai mengalami perbaikan. Indikator non performing loan (NPL) terlihat cenderung mengalami penurunan sejalan dengan kenaikan harga batu bara.

Di sisi lain, produk asuransi jiwa dinilainya berada dalam kondisi sehat. Hal itu terlihat dari premi asuransi jiwa yang naik 50% serta kenaikan total aset asuransi yang tumbuh 20% pada 2017.

Sementara itu, sektor infrastruktur diuntungkan dengan total anggaran pembelanjaan yang naik 50% pada 2015 hingga 2019 dibandingkan dengan rentang 2005-2014.  Pendanaan juga terbantu oleh menurunnya anggaran subsidi terutama subsidi minyak.

Selanjutnya, dia menyebut penjualan properti yang menurun sejak 2014 mulai kembali pulih pada 2017. Salah satu penopang industri tersebut yakni pertumbuhan mass market housing.

“Jadi prospek tahun depan tinggal masalah pricing-nya saja, kalau soal ketersediaan permintaan itu tinggi sejalan dengan pertambahan dari sisi pemilik reksadana asuransi dan dana pensiun,” paparnya.

Marciano menambahkan dengan indikasi sepanjang 2017, indeks harga saham gabungan (IHSG) tetap mengalami kenaikan meski dana asing keluar sebanyak Rp40 triliun, menjadi penanda bahwa kini investor lokal sudah lebih dominan. Jadi, hasrat investor domestik baik di perusahaan BUMN maupun non-BUMN sangat tinggi.

“Akan tetapi size-nya belum ditentukan, tetapi [diperkirakan] Rp10 triliun dari 10 anak BUMN yang IPO,” imbuhnya.

Saat ditemui Bisnis.com beberapa waktu lalu, Menteri BUMN Rini Soemarno membenarkan pada tahun ini terdapat sejumlah perseroan pelat merah yang bakal IPO. Menurutnya, langkah itu hanya dilakukan oleh entitas anak tetapi bukan induk perusahaan.

Berdasarkan data yang dihimpun, nama-nama anak perusahaan yang berencana melakukan IPO pada tahun ini antara lain PT PP Energi, PT Adhi Persada Gedung, PT Wijaya Karya Realty, PT Indonesia Kendaraan Terminal, PT Pelabuhan Tanjung Priok, PT Tugu Pratama Indonesia, PT PP Urban, PT Bank BRI Syariah, PT Waskita Toll Road, dan PT HK Realtindo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper