Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Rebound, Rupiah Melemah Lagi

Pergerakan nilai tukar rupiah berakhir terdepresiasi pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Rabu (17/1/2018), seiring dengan rebound indeks dolar AS.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan nilai tukar rupiah berakhir terdepresiasi pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Rabu (17/1/2018), seiring dengan rebound indeks dolar AS.

Rupiah ditutup melemah 0,16% atau 21 poin di Rp13.359 per dolar AS. Pagi tadi, rupiah dibuka dengan penguatan 17 poin atau 0,13% di posisi 13.321, setelah pada perdagangan Selasa (16/1) berakhir terdepresiasi tipis 0,05% atau 6 poin di posisi 13.338.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp13.318 – Rp13.369 per dolar AS.

Sementara itu, mayoritas mata uang lainnya di Asia terpantau cenderung melemah, dipimpin won Korea Selatan sebesar 0,60% dan peso Filipina dengan 0,54%. Di sisi lain, rupee India dan renminbi China yang masing-masing terapresiasi 0,23% dan 0,13% memimpin penguatan beberapa mata uang Asia.

Dilansir Bloomberg, won Korsel memimpin pelemahan pada mata uang emerging markets di Asia di tengah pandangan bahwa penguatan yang dialami baru-baru ini terlihat berlebihan.

“Sepertinya terdapat ambil untung pasca reli yang kuat dalam beberapa pekan terakhir, alih-alih didorong perubahan pada fundamental,” ujar Divya Devesh, Asia FX strategist di Standard Chartered Plc. di Singapura, seperti dikutip dari Bloomberg.

Sementara itu, ondeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama hari ini terpantau menguat 0,25% atau 0,229 poin ke level 90,662 pada pukul 16.59 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka dengan pelemahan 0,15% atau 0,135 poin di level 90,258, setelah pada perdagangan Selasa (16/1) berakhir melemah 0,64% di posisi 90,393.

Indeks dolar rebound dari level terendahnya sejak awal September di tengah pembicaraan kongres untuk menghindari penutupan pemerintahan (government shutdown) AS pada hari Jumat (19/1).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper