Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Cetak Rekor Dua Hari Berturut-turut

Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil mencetak rekor baru dua hari berturut-turut. Tak hanya itu, IHSG juga memperpanjang relinya pada akhir perdagangan hari ketiga berturut-turut, Rabu (17/1/2018).
Pengunjung berjalan di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Selasa (16/1/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Pengunjung berjalan di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Selasa (16/1/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil mencetak rekor baru dua hari berturut-turut. Tak hanya itu, IHSG juga memperpanjang relinya pada akhir perdagangan hari ketiga berturut-turut, Rabu (17/1/2018).

IHSG ditutup menguat 0,23% atau 14,83 poin di level 6.444,52, level penutupan tertinggi sepanjang masa, setelah dibuka dengan kenaikan hanya 0,08 poin di level 6.429,77.

Padahal IHSG baru saja mencetak rekornya setelah pada perdagangan Selasa (16/1) berakhir menguat 0,74% atau 47,50 poin di level 6.429,69, level penutupan di atas 6.400 untuk pertama kalinya.

Dibuka hanya dengan kenaikan super tipis, IHSG selanjutnya bergerak fluktuatif. Namun IHSG mampu meraih kembali momentumnya pada awal sesi II dan bertahan positif. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 6.420,06 – 6.452,51.

IHSG Cetak Rekor Dua Hari Berturut-turut

 

Berdasarkan data Bloomberg, enam dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin sektor industri dasar (+2,20%) dan infrastruktur (+1,03%). Adapun tiga sektor lainnya menetap di zona merah, dipimpin sektor finansial yang melemah 0,38%.

Dalam risetnya hari ini, tim analis Samuel Sekuritas meyakini IHSG sudah memulai perjalanan memastikan January Effect menuju setidaknya 6.500.

“Masih ada waktu sampai Januari 2018 berakhir sehingga IHSG masih berpotensi naik sampai mendekati 6.600,” tulisnya.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 ditutup naik 0,17% atau 1,02 poin di level 587,27, setelah pada perdagangan Selasa (16/1) berakhir dengan penguatan 0,82% di posisi 586,25.

Sementara itu, indeks saham lainnya di Asia Tenggara terpantau bergerak variatif dengan indeks FTSE Malay KLCI (+0,14%), indeks SE Thailand (+0,25%), indeks PSEi Filipina (-0,18%), dan indeks FTSE Straits Time Singapura (-0,11%).

Di kawasan Asia lainnya, pergerakan indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, terbebani oleh indikator teknikal yang mengisyaratkan bahwa pergerakan saham terlihat overbought.

Indeks Kospi Korea Selatan berakhir turun 0,25%. Di China, indeks Shanghai Composite naik 0,24% dan indeks CSI 300 turun 0,24%. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong berakhir menguat 0,25%.

Dilansir Bloomberg, bursa Asia turun dari rekor level tertingginya saat pergerakan bursa saham Jepang dan Hong Kong berakhir melemah, mengekor pelemahan pada sejumlah indeks saham acuan di Amerika Serikat (AS) dalam semalam.

Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1% ke posisi 182,58 pada pukul 4.46 sore waktu Hong Kong, menuju penurunan pertamanya dalam empat hari.

Pada perdagangan Selasa (16/1), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun tipis 0,04% atau 10,33 poin di level 25.792,86 dan indeks S&P 500 melemah 0,35% atau 9,82 poin di 2.776,42. Dow Jones tergelincir setelah sempat menembus angka 26.000 untuk pertama kalinya.

“Pasar Asia terlihat mengalami beberapa koreksi. Untuk beberapa hal, Dow Jones yang menembus level 26.000 menarik beberapa profit taking di dalam pasar,” tutur Jingyi Pan, market strategist untuk IG Asia Pte. dalam risetnya.

 

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

PGAS

+25,53

SMGR

+7,29

BSIM

+24,63

BBRI

+0,55

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

BBCA

-1,99

BMRI

-1,52

UNVR

-1,18

GGRM

-1,49

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper