Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terindikasi Overbought, Indeks Topix & Nikkei 225 Jepang Tergelincir

Pergerakan dua indeks saham acuan Jepang berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Rabu (17/1/2018), terbebani oleh indikator teknikal yang mengisyaratkan bahwa pergerakannya terlihat overbought.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan dua indeks saham acuan Jepang berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Rabu (17/1/2018), terbebani oleh indikator teknikal yang mengisyaratkan bahwa pergerakannya terlihat overbought.

Indeks Topix hari ini dibuka dengan pelemahan 0,55% atau 10,33 poin di level 1.883,92 dan berakhir turun 0,18% atau 3,43 poin di level 1.890,82. Adapun pada perdagangan Selasa (16/1), indeks Topix ditutup menguat 0,55% atau 10,35 poin di posisi 1.894,25.

Dari 2.034 saham pada indeks Topix, 607 saham di antaranya menguat, 1.365 saham melemah, dan 62 saham stagnan. Saham FANUC Corp. (-3,44%), Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. (-0,94%), dan Sumitomo Mitsui Financial Group Inc. (-0,98%) menjadi penekan utama terhadap pelemahan Topix pada perdagangan hari ini.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 berakhir turun 0,35% atau 83,47 poin di level 23.868,34, setelah dibuka dengan pelemahan 0,70% atau 168,39 poin di posisi 23.783,42.

Sebanyak 73 saham, 148 saham melemah, dan 4 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei. Saham FANUC Corp. yang anjlok 3,44% menjadi penekan utama terhadap pergerakan negatif Nikkei hari ini, diikuti Fast Retailing Co. Ltd. (-1,10%) dan SoftBank Group Corp. (-0,83%).

Sementara itu, nilai tukar yen terpantau terdepresiasi 0,33% atau 0,36 poin ke posisi 110,81 per dolar AS pada pukul 14.02 WIB, setelah pada Selasa (16/1) berakhir menguat tipis 0,08% di posisi 110,45.

Dilansir Bloomberg, saham perbankan merupakan penekan terbesar terhadap indeks Topix, dan kelompok yang terkait dengan komoditas menurun setelah harga minyak mentah dan tembaga turun pada perdagangan Selasa.

Sementara itu, sejumlah indeks saham acuan Amerika Serikat (AS) tergelincir dari level tertingginya seiring dengan pelemahan saham industri dan produsen komoditas pada akhir perdagangan Selasa. Bursa saham Jepang biasanya mendapatkan sentimen dari pergerakan pasar di negara berkekuatan ekonomi terbesar di dunia tersebut.

“Pasar pada dasarnya mengambil alih sentimen dari penurunan di bursa AS semalam,” kata Shusuke Yamada, chief Japan foreign-exchange dan equity strategist di Bank of America Merrill Lynch di Tokyo.

“Ada beberapa aksi ambil untung dari penguatan saham di Jepang baru-baru ini, sedangkan investor mengambil sikap wait and see menjelang rilis laporan keuangan yang akan datang,” tambahnya, seperti dikutip dari Bloomberg.

Pada saat yang sama, indikator teknikal mengisyaratkan bahwa reli yang mendorong Topix dan Nikkei 225 Stock Average ke level penutupan tertinggi mereka dalam lebih dari seperempat abad pada perdagangan Selasa mungkin terlalu berlebihan.

Indeks kekuatan relatif 14 hari mencapai posisi 71,4 untuk Topix dan 72,4 untuk Nikkei 225 pada Selasa, di atas level 70 yang terlihat sebagai teritori overbought.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper