Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Merah Tertekan Pelemahan Saham Energi

Reli tiga indeks saham acuan Amerika Serikat (AS) di bursa Wall Street terhenti pada akhir perdagangan Selasa (16/1/2018), terbebani pelemahan saham General Electric serta penurunan harga minyak yang menyeret sektor energi.
Bursa Saham AS Wallstreet/Reuters
Bursa Saham AS Wallstreet/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Reli tiga indeks saham acuan Amerika Serikat (AS) di bursa Wall Street terhenti pada akhir perdagangan Selasa (16/1/2018), terbebani pelemahan saham General Electric serta penurunan harga minyak yang menyeret sektor energi.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun tipis 0,04% atau 10,33 poin di level 25.792,86, indeks S&P 500 melemah 0,35% atau 9,82 poin di 2.776,42, dan indeks Nasdaq Composite berakhir melemah 0,51% atau 37,38 poin di level 7.223,69.

Dilansir Reuters, sektor energi turun 1,2% setelah harga minyak mentah Brent mengikis kenaikan yang dibukukannya baru-baru ini, dengan penurunan hampir US$1 per barel. Sektor industri dan bahan baku adalah penekan utama lainnya terhadap S&P, masing-masing turun 0,9% dan 1,2%.

Saham General Electric turun 2,9% setelah mengumumkan beban biaya senilai lebih dari US$11 miliar dari portofolio asuransi perawatan jangka panjang dan undang-undang perpajakan yang baru di AS.

Sementara itu, indeks Volatilitas CBOE, yang mengukur tingkat kegelisahan pasar, naik ke level tertinggi dalam lebih dari 1 bulan di 11,66.

“Harga bahan energi yang lebih rendah sedikit membebani kita,” kata Tracie McMillion, kepala strategi alokasi aset global di Wells Fargo Investment Institute, North Carolina, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (17/1/2018).

Namun menurutnya, investor terus bergerak ke dalam ekuitas karena mereka melihat return. Hal ini mendukung pergerakannya dan menjadi siklus yang baik, sehingga menarik lebih banyak pelaku pasar untuk masuk.

Pada awal perdagangan pasca libur hari nasional, Dow Jones Industrial Average sempat menembus angka 26.000 untuk pertama kalinya, ditopang musim laporan keuangan kuartal keempat yang dimulai dengan kuat menyusul hasil yang optimistis dari UnitedHealth dan Citigroup.

Saham UnitedHealth naik 1,9% setelah perusahaan asuransi kesehatan terbesar di AS tersebut melaporkan hasil yang melampaui perkiraan serta menaikkan prospek laba untuk 2018.

Lebih dari tiga perempat dari 30 perusahaan pada S&P 500 yang telah merilis laporan keuangannya sejauh ini melampaui perkiraan laba, menurut Thomson Reuters I/B/E/S.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper