Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Brent Tembus US$70 Per Barel

Pergerakan harga minyak mentah di London mencapai level tertinggi barunya pada perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), setelah anggota OPEC menyerukan berlanjutnya upaya pembatasan produksi.
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga minyak mentah di London mencapai level tertinggi barunya pada perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), setelah anggota OPEC menyerukan lanjutan upaya pembatasan produksi.

Harga minyak Brent untuk pengiriman Maret ditutup menguat 39 sen di US$70,26 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London, level penutupan tertinggi sejak Desember 2014. Minyak Brent telah naik 3,3% pekan lalu.

Adapun harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Februari dilaporkan menguat 51 sen ke US$64,81 per barel di New York Mercantile Exchange.

WTI tidak mengalami settlement pada perdagangan Senin karena libur Martin Luther King di Amerika Serikat (AS) dan semua transaksi akan diperhitungkan pada perdagangan hari ini. Total volume yang diperdagangkan mencapai sekitar 51% di bawah rata-rata 100 hari.

Dilansir Bloomberg, harga minyak Brent ditutup di atas US$70 per barel untuk pertama kalinya dalam tiga tahun setelah Menteri Perminyakan Irak Jabbar al-Luaibi mengatakan pada hari Sabtu (13/1) bahwa pembatasan produksi telah memberi kontribusi terhadap stabilitas di pasar, karenanya harus dipertahankan.

“Seruan untuk mempertahankan pemangkasan produksi oleh Irak adalah tanda lain bahwa pasar akan naik,” kata Phil Flynn, analis pasar senior di Price Futures Group Inc., seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (16/1/2018). “Kami melihat pasokan, secara global, benar-benar mulai mengencang.” tegasnya.

Minyak memperpanjang penguatannya dalam dua tahun setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan aliansinya mengurangi pasokan untuk mengatasi kelebihan suplai global.

Sementara itu, Uni Emirat Arab melihat tidak ada perubahan besar dalam kebijakan OPEC akibat fluktuasi harga jangka pendek, seperti diungkapkan Menteri Energi Suhail Al Mazrouei di Abu Dhabi.

Adapun Menteri Energi Qatar Mohammed bin Saleh Al Sada mengatakan kepada kantor berita resmi Qatar bahwa OPEC harus meninjau kesepakatan pasokannya saat stok minyak mentah kembali ke rata-rata historis lima tahunnya.

Dalam sebuah laporan, JP Morgan Securities memaparkan bahwa meskipun OPEC mengatakan kesepakatan mereka akan berjalan sampai akhir tahun ini, kelompok tersebut kemungkinan besar akan memperpendek kesepakatan jika pasar menjadi seimbang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper