Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Shanghai Composite & CSI 300 Kompak Menguat

Pergerakan dua indeks saham acuan China kompak menguat pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (16/1/2018), dengan indeks saham bluechip berakhir di level tertingginya dalam 30 bulan, ditopang lonjakan pada perusahaan real estat.
Bursa Shanghai Composite Index/Reuters
Bursa Shanghai Composite Index/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA–Pergerakan dua indeks saham acuan China kompak menguat pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (16/1/2018), dengan indeks saham bluechip berakhir di level tertingginya dalam 30 bulan, yang ditopang oleh lonjakan pada perusahaan real estat.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks CSI 300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechips berakhir menguat 0,79% atau 33,23 poin di level 4.258,47, setelah pada perdagangan Senin (15/1) ditutup naik tipis 0,01% atau 0,24 poin di posisi 4.225,24

Sub indeks sektor finansial pada CSI 300 menguat 1,63%, sektor bahan konsumen turun 0,12%, indeks real estat menguat 7,45%, dan sub indeks kesehatan naik 1,25%.

Sementara itu, indeks Shanghai Composite hari ini ditutup menguat 0,77% atau 26,11 poin di level 3.436,59, setelah pada perdagangan kemarin berakhir di zona merah dengan pelemahan 0,54% atau 18,45 poin di level 3.410,49.

Saham dengan kenaikan persentase terbesar pada indeks Shanghai Composite adalah Beijing Airport High-Tech Park Co. Ltd. (+10,02%), disusul Fujian Longxi Bearing Group Co. Ltd. dan Shanghai U9 Game Co. Ltd. yang masing-masing menguat 10,01%.

Adapun saham dengan penurunan persentase terbesar pada indeks Shanghai adalah Shangying Global Co. Ltd. (-9,99%), diikuti Hang Xiao Steel Structure Co. Ltd. (-7,26%) dan Wenyi Suntech Co. Ltd. (-5,73%).

Sepanjang tahun ini, indeks SSEC telah mencatat kenaikan 3,12% dan indeks CSI 300 menguat 5,7%. Adapun nilai pasar indeks saham Shanghai telah turun sebesar 0,32% menjadi 30,01 triliun yuan sepanjang pekan ini.

Dilansir Reuters, baik indeks Shanghai Composite dan CSI 300 berhasil membukukan penguatan bahkan setelah sebuah survei menunjukkan perkiraan perlambatan pertumbuhan negeri tirai bambu.

Survei Reuters hari ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi China diperkirakan melambat tahun ini saat tindakan tegas pemerintah terhadap risiko utang dan polusi pabrik menekan akitivitas secara keseluruhan.

Sejalan dengan bursa China, pergerakan indeks Hang Seng di Hong Kong berakhir menguat 1,81% atau 565,88 poin di level 31.904,75 pada perdagangan hari ini, rekor level penutupan tertinggi sepanjang masa.

Penguatan indeks Hang Seng ditopang saham Tencent Holdings dan Hong Kong Exchanges and Clearing (HKEx) yang masing-masing melonjak lebih dari 2% dan hampir 6%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper