Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komoditas Logam, Harga Tembaga Potensial Menguat

Harga kontrak tembaga diprediksi akan tumbuh 2,5% pada tahun ini seiring dengan proyeksi perbaikan ekonomi global yang mendorong meningkatnya permintaan pada komoditas logam ini.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA—Harga kontrak tembaga diprediksi akan tumbuh 2,5% pada tahun ini seiring dengan proyeksi perbaikan ekonomi global yang mendorong meningkatnya permintaan pada komoditas logam ini.

Pada penutupan perdagangan Jumat (12/1/2018), harga tembaga di London Metal Exchange (LME) turun 30,50 poin atau 0,43% menjadi US$7.110 per ton. Sepanjang tahun, harga mengalami pelemahan 1,30%.

Colin Hamilton, Managing Director Riset Komoditas di BMO Capital Markets menuturkan, tingginya stok disertai kurva harga dengan spot di bawah futures LME, menunjukkan bahwa pembeli belum terburu–buru untuk mengamankan kontrak tembaga.

Hal itu menjadikan harga komoditas tersebut mengalami koreksi kendati masih berada di atas level US$7.000 per ton. “Tentu dari perspektif fundamental, saya merasa sulit untuk membenarkan posisi harga tembaga hari ini [terkoreksi],” tutur Hamilton, dikutip Minggu (14/1/2018).

“Tidak ada yang tahu apa yang terjadi dengan impor scrap [logam] China. Tahun ini bukan waktu yang tepat untuk melakukan kontrak mendadak. Sekitar akhir Maret, setelah Tahun Baru Imlek, saat itulah investor mungkin mulai melihat kenaikan harga yang jelas,” lanjutnya.

Peter Thomas, Senior Vice President di Zaner Group LLC di Chicago menuturkan bahwa perlu waktu untuk mengembalikan harga di pasar tembaga. Artinya, wajar saja jika saat ini harga tembaga mengalami tekanan, namun beberapa waktu ke depan posisinya akan mengalami penguatan.

Sejumlah analis memproyeksikan harga tembaga akan mengalami kenaikan pada tahun ini seiring dengan prediksi pertumbuhan ekonomi global. Christoph Eibl, pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Tiberius Group mengatakan, seiring dengan permintaan yang naik dari titik terendah musiman pada kuartal pertama, kondisi fundamental dapat memberikan dukungan lebih lanjut pada harga tembaga.

“Ada nada bullish pada pasar logam. Tidak sulit membayangkan harga akan naik 10% lagi beberapa bulan dari sekarang di mana saat ini sudah diperdagangkan sekitar US$7.150 per ton,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper