Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terdampak Penguatan Yen, Indeks Topix Catat Pelemahan Pertama di 2018

Indeks Topix ditutup melemah 0,21% atau 4,02 poin ke level 1.888,09, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup turun 0,33% atau 77,77 poin ke level 23.710,43.
Seseorang sedanag melihat papan eletronik yang memperlihatkan indikasi saham di pasar modal Tokyo, Jepang./Reuters
Seseorang sedanag melihat papan eletronik yang memperlihatkan indikasi saham di pasar modal Tokyo, Jepang./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Jepang turun untuk pertama kalinya tahun ini pada perdaganga Kamis (11/1/2018) setelah yen menguat ke level tertinggi enam minggu pada hari Rabu.

Indeks Topix ditutup melemah 0,21% atau 4,02 poin ke level 1.888,09, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup turun 0,33% atau 77,77 poin ke level 23.710,43.

Sektor otomotif menjadi penekan terbesar pada indeks Topix, dengan saham Toyota Motor melemah 1%, sedangkan saham Honda Motor dan Suzuki Motor turun masing-masing 1,9% dan 1,5%.

Nilai tukar yen terpantau melemah 0,31% atau 0,35 poin ke level 111,79 yen per dolar AS pada pukul 14.53 WIB setelah pada perdagangan kemarin berakhir menguat 1,21 poin atau 1,07% di posisi 111,44 per dolar AS. Yen bahkan dilaporkan sempat menyentuh 111,27 per dolar AS kemarin, level terkuat sejak 28 November.

Di sisi lain, saham-saham finansial seperti Sumitomo Mitsui Financial Group Inc dan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc yang naik 1% dan 0,6% menahan pelemahan indeks lebih lanjut.

Saham finansial menguat karena imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 10 tahun ditutup pada level tertinggi sejak Juli pada perdagangan kemarin di tengah spekulasi bank sentral akan memperlambat pelonggaran moneternya tahun ini.

"Dengan penguatan yen terhadap dolar, saham yang terkait dengan ekspor, seperti perusahaan listrik dan mesin dan mobil, mungkin dilepas investor," kata Mitsugu Yokoyama, kepala riset investasi di Ando Securities, seperti dikutip Bloomberg.

"Investor mungkin waspada terhadap laju reli sejak awal tahun ini yang bisa menekan saham,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper