Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Telkom (TLKM) Targetkan Pertumbuhan Pendapatan 2018 Tembus Dua Digit

Perusahaan telekomunikasi pelat merah, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. memasang target pertumbuhan pendapatan pada 2018 tumbuh dua digit dibandingkan dengan tahun lalu.
Pejalan kaki berjalan melewati logo Telkom di Jakarta, Senin (27/11)./JIBI-Dedi Gunawan
Pejalan kaki berjalan melewati logo Telkom di Jakarta, Senin (27/11)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, INDRAMAYU — Perusahaan telekomunikasi pelat merah, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. memasang target pertumbuhan pendapatan pada 2018 tumbuh dua digit dibandingkan dengan tahun lalu.

Direktur Utama Telekomunikasi (Telkom) Indonesia Alex Sinaga mengatakan perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan pada 2018 dapat tumbuh dua digit dibandingkan dengan realisasi 2017. Nantinya, angka tersebut bakal diungkap pada Februari 2018.

“[Target pertumbuhan pendapatan] anggap saja 10% dari realisasi tahun lalu [2017],” ujarnya saat ditemui Bisnis di Indramayu, Jawa Barat, Kamis (11/1/2018).

Terkait dengan rencana penerbitan obligasi komodo, Alex membenarkan terdapat peluang perusahaan menggunakan langkah tersebut untuk menghimpun dana. Namun, opsi itu bakal digunakan perusahaan apabila perusahaan berencana kembali melakukan akusisi.

Dia mengatakan target belanja modal atau capital expenditure (capex) Telkom sebesar 25% dari target revenue 2018 sudah mencukupi untuk membiayai ekspansi organik seperti membangun infrastruktur kabel. Sementara itu, dana untuk keperluan akuisisi berada di luar anggaran tersebut.

“Begitu proses sudah final yang mau diakuisisi kemudian cash flow kita kurang, kita akan ikut menggunakan komodo bond. Belum bisa saya jawab sekarang gunakan atau tidak tetapi ada peluang ke sana,” paparnya.

Alex menjelaskan bahwa penerbitan obligasi komodo saat ini diprioritaskan untuk proyek infrastruktur. Akan tetapi, pihaknya menilai jenis obligasi tersebut dapat menjadi opsi mengingat fluktuasi mata uang yang lebih aman.

Oleh karena itu, sambungnya, perseroan baru akan mengemisi obligasi komodo ketika akuisisi sudah memasuki tahap final sehingga memberikan kepastian kepada investor.

“Obligasi komodo menarik buat investor yang punya uang makanya proyek harus jelas dulu seperti perusahaan konstruksi,” jelasnya.

Seperti diketahui, emiten berkode saham TLKM itu telah merealisasikan belanja modal senilai Rp20,3 triliun sampai September 2017. Dana tersebut digunakan untuk membangun Base Transceiver Station (BTS) untuk mendukung mobile business serta menyelesaikan pembangunan akses dan infrastruktur backbone.

Sepanjang Januari - September 2017, TLKM membukukan laba bersih senilai Rp17,92 triliun atau tumbuh 21,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp14,73 triliun. Kemudian, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (earning before interest, taxes, depreciation, and amortization/EBITDA) perserosan tercatat Rp50 triliun atau tumbuh 12,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp44,38 triliun.

Beban perseroan hingga akhir September 2017 mengalami peningkatan sebesar 9,8% menjadi Rp 61,41 triliun dari Rp 55,91 triliun pada tahun sebelumnya sedangkan beban operasional dan pemeliharaan meningkat sebesar 14,8% menjadi Rp27,11 triliun. Peningkatan beban operasional dan pemeliharaan ini sejalan dengan percepatan pembangunan infrastruktur jaringan untuk mendukung performa mobile dan fixed broadband.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper