Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Suspensi Saham Prima Cakrawala Abadi (PCAR) Rabu (10/1/2018)

Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan suspensi atau penghentian sementara perdagangan saham PT Prima Cakrawala Abadi Tbk., pada perdagangan hari ini, 10 Januari 2018.
Karyawan beraktivitas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/1)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Karyawan beraktivitas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/1)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan suspensi atau penghentian sementara perdagangan saham PT Prima Cakrawala Abadi Tbk., pada perdagangan hari ini, 10 Januari 2018.

Dalam keterbukaan informasi, keputusan tersebut diambil sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham emiten berkode PCAR itu.

Penghentian perdagangan sementara PCAR dilakukan di pasar reguler san pasar tunai. "Tujuannya, untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasi," tulis BEI.

Dalam surat yang ditandatangani oleh Kadiv Pengawasan Transaksi Lidia M. Panjaitan dan Kadiv Operasional Perdagangan Irvan Susandy itu, BEI mengimbau kepada seluruh pihak yang berkepentingan agar selalu memperhatikan keterbukaan informasi.

PCAR merupakan perusahaan yang tergolong baru melantai di bursa. Dari catatan Bisnis, perusahaan yang berkecimpung di bidang pengolahan rajungan ini meraih dana hasil IPO senilai Rp70 miliar pada Desember tahun lalu.

Sekitar 28,10% dana hasil IPO atau Rp21 miliar akan digunakan untuk belanja modal perseroan. Rinciannya, 40% untuk pembelian peralatan untuk efisiensi biaya produksi, 20% renovasi pabrik, dan 40% untuk pembangunan fasilitas.

Adapun 71,90% dana IPO atau sekitar Rp49 miliar digunakan sebagai modal kerja perusahaan. Alokasi 80% dipakai untuk pembelian bahan baku, pembayaran utang, beban pemasaran, dan keperluan lainnya.

Selanjutnya sekitar 20% dari Rp49 miliar dialokasikan untuk uang muka pembelian daging rajungan dari nelayan. PCAR juga berencana membantu pengadaan 70 kapal agar menjaga ketersediaan bahan baku dan menurunkan harga pokok produk.

"Setelah melakukan IPO, kami yakin perusahaan akan berbalik mendapatkan keuntungan seiring dengan peningkatan penjualan," kata Direktur Utama PCAR Raditya Wardhana, kala itu.

Pendapatan perseroan per Agustus 2017 mencapai Rp95,49 miliar, atau meningkat 43,7% sepanjang tahun berjalan. Namun, PCAR masih membukukan rugi bersih Rp3,55 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper