Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2018, Total Bangun Persada (TOTL) Bidik Kontrak Baru Rp4 Triliun

Kontraktor swasta, PT Total Bangun Persada Tbk., membidik kontrak baru senilai Rp4 triliun pada 2018 atau relatif sama dibandingkan dengan realisasi Rp4,1 triliun pada 2017.
Presdir Total Bangun Persada, Janti Kamadjaja (dari kiri), berbincang dengan Executive VP BCA Lanny Budiati, Direktur PQM Consultants Marc Irawan, Presdir Toyota Motor Manufacturing Indonesia  Warih Andang Tjahjono dan Komisaris  PQM Consulatnts Kristanto Santosa disela sela seminar bertajuk Developing People for Indonesia's Competitiveness, di Jakarta,  Selasa (24/10)./JIBI-Dedi Gunawan
Presdir Total Bangun Persada, Janti Kamadjaja (dari kiri), berbincang dengan Executive VP BCA Lanny Budiati, Direktur PQM Consultants Marc Irawan, Presdir Toyota Motor Manufacturing Indonesia Warih Andang Tjahjono dan Komisaris PQM Consulatnts Kristanto Santosa disela sela seminar bertajuk Developing People for Indonesia's Competitiveness, di Jakarta, Selasa (24/10)./JIBI-Dedi Gunawan
Bisnis.com, JAKARTA - Kontraktor swasta, PT Total Bangun Persada Tbk., membidik kontrak baru senilai Rp4 triliun pada 2018 atau relatif sama dibandingkan dengan realisasi Rp4,1 triliun pada 2017.

Sekretaris Perusahaan Total Bangun Persada Mahmilan Sugiyo Warsana memaparkan perusahaan menargetkan pendapatan Rp3,1 triliun dan laba bersih Rp250 miliar pada 2018. Menurutnya, kinerja perusahaan akan sangat dipengaruhi oleh kinerja sektor properti.

“Karena pekerjaan TOTL sebagian besar melayani sektor properti,” katanya ketika dihubungi, Selasa (9/1/2018).

Sebagian besar pendapatan perusahaan berasal dari pendapatan jasa konstruksi. Selain itu, perusahaan juga mendapatkan pendapatan dengan jumlah yang lebih kecil dari sewa properti, sewa peralatan, jasa manajemen dan jasa pelatihan.

Perusahaan yang berdiri pada 1970 itu telah membukukan pendapatan usaha Rp1,99 triliun dalam periode Januari-September 2017 atau meningkat 15% dibandingkan dengan Rp1,72 triliun dalam periode yang sama 2016.

Sampai 30 September 2017, perusahaan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp191,45 miliar atau naik 19% dibandingkan dengan Rp160,5 miliar sampai 30 September 2016.

Sampai 30 September 2017, pendapatan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha antara lain berasal dari PT Prospero Realty, PT Simprug Mahkota Indah, PT Lippo Cikarang Tbk., dan PT Metropolitan Kentjana Tbk.

Dari pendapatan itu, perusahaan membukukan beban pokok pendapatan sebesar Rp1,64 triliun sampai kuartal III/2017 atau naik  17% dibandingkan dengan Rp1,39 triliun sampai kuartal III/2016.

Dengan demikian, laba kotor perusahaan sebesar Rp344,95 miliar sampai kuartal III/2017 atau naik 5% dibandingkan dengan Rp326,28 miliar sampai kuartal III/2016.

Berdasarkan data Bloomberg, saham TOTL menyentuh harga terendah Rp650 dan harga tertinggi Rp850 dalam 52 pekan terakhir. Dengan 3,41 miliar lembar saham, kapitalisasi pasar TOTL sekarang mencapai Rp2,37 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper