Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2018, Wika Gedung (WEGE) Bidik Kontrak Baru Rp7,83 Triliun

Perusahaan konstruksi gedung PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk., membidik kontrak baru senilai Rp7,83 triliun pada 2018 atau meningkat dibandingkan dengan Rp7,32 triliun pada 2017.
Presiden Direktur PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (Wika Gedung) Nariman Prasetyo (tengah) bersama Direktur Djaka Nugraha (dari kiri), Direktur Widhi Pudjiyono, Direktur Nur Al Fata, dan Direktur Abiprayadi Riyanto, mengamati nilai pencatatan perdana saham perseroan, di  Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (30/11)./JIBI-Endang Muchtar
Presiden Direktur PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (Wika Gedung) Nariman Prasetyo (tengah) bersama Direktur Djaka Nugraha (dari kiri), Direktur Widhi Pudjiyono, Direktur Nur Al Fata, dan Direktur Abiprayadi Riyanto, mengamati nilai pencatatan perdana saham perseroan, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (30/11)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan konstruksi gedung PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk., membidik kontrak baru senilai Rp7,83 triliun pada 2018 atau meningkat dibandingkan dengan Rp7,32 triliun pada 2017.

Dengan target kontrak baru tersebut, emiten berkode saham WEGE itu memproyeksikan akan mengantongi kontrak dihadapi (order book) senilai Rp16,59 triliun pada 2018 atau meningkat 28,4% dibandingkan dengan target pada 2017.

“Komposisi perolehan kontrak baru tahun 2018 direncanakan berasal dari pemerintah (dengan porsi) 30%, BUMN 30% dan swasta 40%,” papar Direktur Utama WIKA Gedung Nariman Prasetyo melalui keterangan tertulis, Senin (8/1/2018).

Manajemen perusahaan menyatakan komposisi perkiraan perolehan kontrak baru itu menunjukkan bahwa Wika Gedung memiliki pasar yang jelas dan independen karena porsi kontrak baru juga berasal dari induk usaha, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Dengan kontrak tersebut, Wika Gedung menargetkan penjualan (termasuk penjualan kerjasama operasi) senilai Rp5,19 triliun pada 2018 atau meningkat 28,8% dibandingkan dengan Rp4,03 triliun target pada 2017.

Dari penjualan itu, perusahaan mengincar laba bersih senilai Rp394,5 miliar pada 2018 atau meningkat 38% dibandingkan dengan Rp285,8 miliar target pada 2017. Wika Gedung menganggarkan belanja modal senilai Rp667 miliar untuk pada 2018 untuk pengembangan bisnis.

Manajemen perusahaan menyatakan Wika Gedung siap mengembangkan bisnis (investasi dan konsesi) terkait dengan perkembangan infrastruktur seperti bandar udara, transportasi massal serta infrastruktur sosial seperti rumah sakit dan di sektor pendidikan.

Rencana perusahaan itu disesuaikan dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% pada 2018 dengan fokus pembangunan infrastruktur di tanah air, termasuk program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dimana setiap orang wajib menjadi peserta BPJS Kesehatan.

Selain itu, Wika Gedung juga menyatakan akan fokus pada bisnis pracetak gedung, modular dan geotech. Di bisnis pracetak gedung, perusahaan telah membentuk anak perusahaan PT Wika Pracetak Gedung yang memproduksi pracetak gedung yang berhubungan langsung dengan pekerjaan arsitektur.

Sementara itu di bisnis modular, Wika Gedung berencana melanjutkan Kerjasama Operasi (KSO) yang telah dilakukan sebelumnya dengan mendirikan perusahaan patungan untuk memproduksi modular bersama.

Di sisi lain, di bidang geotech perusahaan memiliki rencana untuk mengakusisi perusahaan di sektor tersebut sebagai bagian dari usaha untuk mengembangkan bisnis konstruksi bangunan bawah (basement).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper