Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO Anak BUMN Perlu Investor Strategis

Rencana penawaran umum perdana saham sejumlah anak perusahaan pelat merah atau BUMN memerlukan investor strategis untuk memenuhi serapan dana yang ditargetkan.
Karyawan beraktivitas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/11)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan beraktivitas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/11)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Rencana penawaran umum perdana saham sejumlah anak perusahaan pelat merah atau BUMN memerlukan investor strategis untuk memenuhi serapan dana yang ditargetkan.

Analis OSO Sekuritas Riska Afriani menilai investor strategis diperlukan anak perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) untuk memenuhi target serapan dana yang dihimpun melalui rencana penawaran umum perdana saham (IPO). Apalagi, berdasarkan pengalaman 4 anak perusahaan BUMN yang melantai di bursa tahun lalu, target penggalangan dana yang dipasang cukup besar.

Riska menilai apabila dalam penggalangan dana perdana target tidak terpenuhi atau direvisi, maka akan berdampak kepada psikologis investor. Akibatnya, harga saham emiten baru tersebut akan mengalami penurunan pada hari pertama.

Menanggapi rencana IPO PT PP Energi, pihaknya mengingatkan agar perusahaan terlebih dahulu memiliki investor strategis. Pasalnya, target penghimpunan dana anak perusahaan PT PP (Persero) Tbk. tersebut cukup besar. “Target Rp1,5 triliun-Rp3 triliun cukup besar oleh karena itu memerlukan investor strategis,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Senin (8/1).

Di sisi lain, Analis First Asia Capital David Sutyanto menyarankan agar PP Energi memilih strategi pricing yang tepat. Dengan demikian, harga yang ditawarkan harus memiliki valuasi yang baik. “Biasanya saham baru akan lebih mudah diterima apabila harganya diskon,” imbuhnya.

Secara terpisah, Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk. Tumiyana mengungkapkan pihaknya menargetkan dana Rp1,5 triliun hingga Rp3 triliun dari rencana IPO PP Energi pada tahun ini. Rencananya, perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan sumber daya energi tersebut bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada paruh pertama 2018.

Tumiyana menyebut bakal melepas 30%-35% kepemilik saham PP Energi lewat IPO tersebut. Akan tetapi, besaran dana yang bakal dihimpun akan disesuaikan dengan kondisi pasar saat aksi tersebut dilakukan.

“Nanti lihat market tergantung rasio exit-nya saja. Kalau pasarnya bagus, exit-nya kita maksimalkan,” ujarnya.

Dia menyebut dana yang dihimpun bakal digunakan untuk membiayai sejumlah proyek perusahaan seperti pembangkit listrik, tank farm, serta fasilitas penyimpanan minyak. “Jadi kalau ekuitas perusahaan meningkat maka kemampuan perusahaan meningkat.”

Seperti diketahui, induk perusahaan PP Energi telah mengerjakan 11 proyek di sektor energi sejak 2011. Dari sejumlah pengembangan itu, dihasilkan aliran listrik sebanyak 2.700 megawatt (MW).

Tahun lalu, perseroan tercatat menyelesaikan dua proyek engineering, procurement, dan construction (EPC) di Kamojang, Jawa Barat dan Gresik, Jawa Timur. Anak-anak usaha PT PP seperti PT PP Urban, PT PP Properti Tbk., PT PP Presisi dan PT PP Infrastruktur dan PT PP Energi berkontribusi 17% terhadap total nilai kontrak baru yang dibukukan emiten berkode saham PTPP hingga September 2017 sebesar Rp31,9 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper