Bisnis.com, JAKARTA – PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) enggan merevisi harga penawaran akuisisi saham Finders Resources Limited yang dinilai rendah oleh Eastern Field Development Limited.
Eastern Field Development Limited merupakan sebuah perantara dengan tujuan khusus yang dimiliki bersama oleh Saratoga bersama PT Merdeka Copper Gold Tbk. dan Procap Partners Limited (Provident).
Adapun, Finders Resources Limited merupakan perusahaan tambang tembaga yang memproduksi copper cathode yang berbiaya rendah. Perusahaan Australia itu merupakan operator tambang proyek tembaga Wetar di Indonesia.
“Sesuai laporan ke ASX [Bursa Efek Australia], tidak ada perubahan atas harga penawaran tersebut,” kata Head of Corporate Communication and CSR PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Catharina Latjuba ketika dihubungi Bisnis.com, Rabu (3/1/2018).
Sementara itu, Managing Director Finders Resources Limited Barry Cahill mengungkapkan bahwa atas nama direktur independen, pihaknya terus menyarankan para pemegang saham untuk menolak tawaran Eastern Field Development Limited.
“Yakni dengan tidak melakukan tindakan sehubungan dengan semua korespondensi yang dikirim ke pemegang saham Finders oleh Eastern Field Developments Limited,” katanya dalam keterangan resminya, Selasa (2/1/2018).
Pada 22 Desember 2017, Finders juga mengeluarkan pernyataan resmi yang didalamnya menyebutkan harga penawaran sebesar 0,23 dolar Australia per lembar saham yang dilayangkan oleh Eastern Field dinilai merepresentasikan diskon sebesar 34,75% dari valuasi rata-rata broker saham Finders senilai 0,35 dolar Australia per lembar saham.
Adapun, dalam keterangan tersebut juga menunjukkan kalkulasi valuasi rata-rata broker saham menunjukkan masing-masing 0,31 dolar Australia, 0,36 dolar Australia, 0,36 dolar Australia dan 0,38 dolar Australia per saham Finders. Artinya, angka tersebut jauh lebih tinggi daripada harga penawaran yang dilakukan oleh Eastern Field.
Sementara itu, Direktur Independen tidak menggunakan kalkulasi dari broker saham tersebut tetapi menggunakan ahli independen yang menilai harga valuasi saham Finders di kisaran 0,31 dolar Australia per lembar saham hingga 0,35 dolar Australia per lembar saham.
Finders yang berbasis di Perth, Australia memiliki saham mayoritas atas pertambangan tembaga dan emas yang terletak di Pulau Wetar, Provinsi Maluku. Pada Wetar Copper Project itu, Finders memiliki saham sebesar 74,1%.
Wetar Copper Project terdiri dari pengembangan, penambangan terbuka dan pengolahan deposit sulphida berkualitas tinggi di Kali Kuning dan Lerokis yang terletak kurang lebih 3 kilometer dari pesisir Pulau Wetar.
Pada 30 Oktober 2017, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) mengungkapkan Eastern Field yang mengendalikan kurang lebih 19,8% atas Finders, menawarkan 0,23 dolar Australia tunai per lembar saham Finders.
Eastern Field yakin dapat mendapatkan lebih banyak nilai dari Wetar dan memanfaatkan pengalaman yang telah diperoleh Merdeka dari keberhasilan pengembangan dan permulaan Tujuh Bukit.
"Kami menyambut baik kesempatan untuk bergabung dengan Provident dan Saratoga, yang merupakan dua dari pemegang saham kami, di konsorsium Eastern Field, untuk meluncurkan tawaran pengambilalihan ini atas Finders," kata Wakil Presiden dan CEO Merdeka Colin Moorhead dalam laporan itu.
Dia menambahkan partisipasi perseroan dalam pengambilalihan ini tidak akan mengalihkan perhatian dari fokus utama untuk memaksimalkan nilai dari tambang Tujuh Bukit.
“Faktanya, ini adalah awal sukses Tujuh Bukit yang memungkinkan Merdeka Copper untuk berpartisipasi di Eastern Field," ujarnya.
Merdeka Copper memiliki pengalaman yang signifikan dalam pertambangan di Indonesia dan telah mengidentifikasi Wetar sebagai proyek yang dapat memanfaatkan keahlian teknis dan perusahaan.
"Kami yakin harga penawaran per saham senilai 0,23 dolar Australia per saham adalah nilai wajar dan memberikan kesempatan kepada para pemegang saham Finders untuk mengunci semua nilai tunai saat menghilangkan risiko operasional dan peraturan Indonesia yang terkait dengan proyek Wetar," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
_1692301785.jpg?w=80&h=80)
