Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan kontraktor pelat merah PT Hutama Karya (Persero) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp19 triliun pada 2018.
Direktur Utama Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra mengungkapkan perseroan berpotensi mendapatkan dana segar dari sekuritisasi aset jalan tol akses Tanjung Priok. Pihaknya menargetkan dapat menghimpun dana hingga Rp4,5 triliun.
I Gusti menyebut pada 2018 perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp19 triliun. Dana tersebut salah satunya akan digunakan untuk melakukan pembangunan jalan tol Trans-Sumatera, termasuk ruas tol Pekanbaru-Dumai yang nilai investasinya mencapai Rp15 triliun.
“Jadi untuk ruas Pekanbaru-Dumai akan menggunakan modal dari [sekuritisasi] akses Tanjung Priuk,” ujarnya di Kementerian BUMN, Rabu (3/1).
Untuk melakukan sekuritisasi aset tersebut, perseroan masih menunggu pembukaan akses Tanjung Priuk. Setelah itu, Hutama Karya akan melakukan pemeringkatan.
Di sisi lain, Hutama Karya telah menerbitkan obligasi pada 2017. Dana yang diperoleh menjadi salah satu sumber pendanaan perseroan.
Seperti diketahui, pada September 2017, Hutama Karya menerbitkan obligasi yang terdiri dua seri yakni seri A senilai Rp1,16 triliun dengan tingkat bunga 7,8% per tahun serta bertenor 5 tahun (jatuh tempo 26 September 2022) dan seri B senilai Rp2,36 triliun dengan tingkat bunga 8,4% serta bertenor 10 tahun (jatuh tempo 26 September 2027).
Obligasi yang diterbitkan itu merupakan tahap III dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) dengan target dana Rp6,5 triliun. Pada tahap I, Hutama Karya menerbitkan obligasi senilai Rp1 triliun pada 2016 dan pada tahap II senilai Rp1,96 triliun pada 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel