Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2018, PTPP Bidik Laba Bersih Rp2,1 Triliun

Korporasi konstruksi dan investasi milik negara, PT PP (Persero) Tbk., membidik laba bersih senilai Rp2,1 triliun pada 2018 atau meningkat sekitar 22% dibandingkan dengan perkiraan realisasi sampai akhir 2017.
PT PP Properti Tbk/bumn.go.id
PT PP Properti Tbk/bumn.go.id

Bisnis.com, JAKARTA -- Korporasi konstruksi dan investasi milik negara, PT PP (Persero) Tbk., membidik laba bersih senilai Rp2,1 triliun pada 2018 atau meningkat sekitar 22% dibandingkan dengan perkiraan realisasi sampai akhir 2017.

Sekretaris Perusahaan PTPP Nugroho Agung Sanyoto mengatakan perusahaan membidik kontrak baru senilai Rp49,1 triliun pada 2018 atau meningkat 20% dibandingkan dengan perkiraan sampai akhir 2017.

Dari target kontrak tersebut, emiten berkode saham PTPP itu membidik pendapatan Rp28,5 triliun pada 2018 atau meningkat 21% dibandingkan dengan perkiraan realisasi sampai akhir 2017.

"Target 2018, EAT [earnings after tax] Rp2,1 triliun atau tumbuh 22%," ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (3/1).

Sampai saat ini, perusahaan belum mengumumkan kinerja per 31 Desember 2017. Nugroho mengatakan laba perusahaan pada 2017 disumbang oleh bisnis induk usaha dan anak usaha. Untuk induk usaha, 58% kontribusi berasal dari kegiatan usaha konstruksi, 42% dari kegiatan reguler dan 16% dari rekayasa, pengadaan dan konstruksi (EPC).

Untuk anak usaha, 42% kontribusi berasal dari anak usaha perusahaan di sektor properti, PT PP Properti Tbk., 16% dari PT PP Presisi Tbk., dan 14% lainnya dari anak usaha perseroan lain. “(Kondisi) 2018 akan mirip,” kata Nugroho.

Nugroho optimis target perusahaan pada 2018 akan tercapai, salah satunya karena alokasi anggaran dalam APBN 2018 untuk pembangunan infrastruktur meningkat dibandingkan dengan anggaran dalam APBN 2017.

“Terutama dari proyek-proyek infrastruktur dan capex (belanja modal) serta sinergi BUMN,” katanya.

Dalam pengumuman sebelumnya, perusahaan menargetkan arus kas operasi dapat berada dalam kondisi positif sampai dengan Rp1,7 triliun per 31 Desember 2017. Apabila target tersebut tercapai, arus kas per akhir 2017 itu lebih tinggi dibandingkan dengan Rp986 Miliar per 31 Desember 2016.

Dalam periode 9 bulan 2017, emiten berkode saham PTPP membukukan arus kas operasi negatif sebesar Rp1,5 triliun lebih rendah dibandingkan dengan Rp2,1 triliun dalam periode Januari-Juni 2017.

Dalam periode Januari-November 2017, perseroan telah membukukan kontrak Rp37,4 triliun atau sekitar 92% dari target Rp40,6 triliun sepanjang tahun. Pada November 2017, perusahaan memperoleh kontrak baru senilai Rp3,9 triliun yang terdiri dari perolehan kontrak baru induk usaha sebesar Rp2,1 triliun dan entitas anak sebesar Rp1,8 triliun.

Berbagai kontrak baru yang diperoleh PTPP sebagai induk usaha selama November 2017 meliputi jalan tol Serang-Panimbang (Paket 2 Simpang Susun) sebesar Rp546 miliar, Bendungan Lausimeme sebesar Rp422 miliar, Gedung ASEAN sebesar Rp407 miliar, Apartemen Sky High Koapgi sebesar Rp350 miliar, dan PLTD Senayan 100MW sebesar Rp199 miliar.

Sementara itu, entitas anak yaitu PT PP Presisi Tbk memberikan kontribusi kontrak baru sebesar Rp1,5 triliun disusul oleh PT PP Properti Tbk., sebesar Rp235 miliar selama November 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper