Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Tahun Politik, Pasar Saham Diprediksi Tetap Ramai Tahun Ini

Nilai transaksi perantara perdagangan saham sepanjang tahun lalu tercatat senilai turun tipis yakni sebesar 2,33% dibandingkan transaksi pada tahun sebelumnya. Adapun, pasar saham tahun ini diprediksi masih akan ramai meski ada sentimen dari jelang tahun politik 2019.
Karyawan beraktivitas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/11)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan beraktivitas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/11)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai transaksi perantara perdagangan saham sepanjang tahun lalu tercatat senilai turun tipis yakni sebesar 2,33% dibandingkan transaksi pada tahun sebelumnya. Adapun, pasar saham tahun ini diprediksi masih akan ramai meski ada sentimen dari jelang tahun politik 2019.

Pengamat pasar modal Budi Frensidy menilai, penurunan transaksi broker pada tahun lalu disebabkan oleh dua hal, yakni implementasi pengampunan pajak atau tax amnesty pada 2016 dan crossing BBCA senilai Rp177 triliun. Jika tidak ada kedua peristiwa itu, kata dia, transaksi pada 2017 akan lebih besar.

"Satu hal lain, investor asing kurang optimistis sehingga kurang aktif selama 2017. Mereka lebih banyak jual. Tapi untungnya [investor] domestik lebih optimistis," katanya saat dihubungi Bisnis, Rabu (3/1/2018).

Sementara itu, aktivitas politik yang akan berlangsung pada tahun ini tidak akan mempengaruhi aktivitas di pasar saham. Menurutnya, nilai transaksi harian dari investor domestik masih akan naik, tetapi sedikit menurun atau stagnan dari investor asing.

"Namun jika investor asing agresif, kenaikan transaksi harian akan signifikan," ujarnya.

Optimisme analis dan pengamat pasar modal itu sejalan dengan keyakinan Bursa Efek Indonesia (BEI), yang menargetkan transaksi harian meningkat menjadi Rp10 triliun pada tahun ini. Upayanya antara lain dengan memperbesar market dan menambah jumlah efek.

Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg yang dikutip Rabu (3/1/2018), Mandiri Sekuritas menjadi perusahaan yang menempati posisi teratas dengan catatan transaksi mencapai Rp173 triliun lebih.

Tak hanya menempati posisi teratas, Mandiri Sekuritas juga tercatat sebagai satu-satunya perusahaan dalam negeri yang msuk ke jajaran 10 besar peringkat teratas dari sisi nilai transaksi. Posisi kedua ditempati oleh Morgan Stanley Indonesia dengan nilai transaksi RpRp167,23 triliun.

CIMB Securities Indonesia berada pada posisi ketiga dengan nilai transaksi mencapai RpRp151,76 triliun, disusul Mirae Aset Sekuritas senilai Rp144,29 triliun, Credit Suisse Securities Indonesia senilai Rp138,69 trilun, dan CLSA Indonesia pada posisi keenam dengan capaian RpRp136,06 triliun.

Adapun peringkat ketujuh ditempati oleh UBS Securities Indonesia dengan nilai transaksi mencapai Rp133,27 triliun, disusul Citigroup Securities senilai Rp132,2 triliun, Deutsche Securities senilai Rp120,6 triliun, dan Trimegah Securities di posisi 10 dengan transaksi Rp114,01 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper