Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AKSI EMITEN 27 DESEMBER: Ramai-ramai IPO, Pelindo I Jajaki Obligasi & Sekuritisasi Aset

Catatan sejumlah perusahaan yang menggelar IPO tahun ini serta rencana PT Pelabuhan Indonesia I menjajaki instrumen pendanaan obligasi maupun sekuritisasi aset tahun depan menjadi sorotan beberapa media nasional hari ini, Rabu (27/12/2017).
Karyawan memantau pergerakan harga saham di kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (11/10)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan memantau pergerakan harga saham di kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (11/10)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Catatan sejumlah perusahaan yang menggelar IPO tahun ini serta rencana PT Pelabuhan Indonesia I menjajaki instrumen pendanaan obligasi maupun sekuritisasi aset tahun depan menjadi sorotan beberapa media nasional hari ini, Rabu (27/12/2017).

Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional:

Ramai-ramai IPO. Tahun ini, Bursa Efek Indonesia kedatangan banyak penghuni baru. Sepanjang Januari—Desember 2017, tercatat ada 36 perusahaan yang menggelar initial public offering (IPO) saham. Total penggalangan dana IPO sebesar Rp9,49 triliun. (Bisnis Indonesia)

INAF Alokasikan Rp165 Miliar. Korporasi farmasi milik negara, PT Indofarma (Persero) Tbk., menganggarkan belanja modal senilai Rp165 miliar pada 2018 yang akan digunakan untuk sejumlah keperluan. (Bisnis Indonesia)

ADHI Kantongi Rp33,3 Triliun. Hingga November 2017, korporasi konstruksi milik negara, PT Adhi Karya (Persero) Tbk., mengantongi kontrak baru senilai Rp33,3 triliun. (Bisnis Indonesia)

Siapkan Capex Rp7,6 Triliun, Pelindo I Jajaki Obligasi dan Sekuritisasi Aset. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I akan menjajaki instrumen pendanaan obligasi maupun sekuritisasi aset untuk memenuhi kebutuhan pendanaan pada 2018. Tahun depan, perseroan menganggarkan total belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp7,6 triliun. (Investor Daily)

Kiat Indofarma Agar Sehat Walafiat. Tekanan belum berlalu dari PT Indofarma Tbk. Maklum, perusahaan ini menghadapi arus kas negatif atau negative cash flow sehingga mengganggu pembiayaan renovasi tiga pabrik, serta menghambat pengembangan bisnis atau produk baru. (Kontan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper