Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok AS Turun, Harga Minyak WTI Menguat

Pergerakan harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) lanjut menguat pada perdagangan after hours pagi ini (Rabu, 20/12/2017), menyusul data industri yang menunjukkan kontraksi stok minyak mentah AS yang lebih besar daripada perkiraan.
Harga Minyak WTI/Reuters
Harga Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) lanjut menguat pada perdagangan after hours pagi ini (Rabu, 20/12/2017), menyusul data industri yang menunjukkan kontraksi stok minyak mentah AS yang lebih besar daripada perkiraan.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari diperdagangkan di US$57,68 per barel pada pukul 4.40 sore waktu setempat, setelah mengakhiri sesi perdagangan Selasa (19/12) di level US$57,56 di New York Mercantile Exchange.

Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Februari pada perdagangan Selasa ditutup naik 39 sen di US$63,80 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.

Harga minyak AS memperpanjang kenaikannya setelah American Petroleum Institute (API) dikabarkan telah melaporkan penurunan persediaan minyak dalam negeri sebesar 5,2 juta barel pekan lalu.

Angka tersebut melampaui perkiraan penurunan sebesar 3,15 juta barel dalam survei Bloomberg. Jika penurunan tersebut dikonfirmasi oleh data pemerintah yang akan dirilis hari ini, maka akan memperburuk kondisi pasokan yang mengetat akibat penutupan pipa minyak di Laut Utara.

“Ini melanjutkan tren penurunan yang lebih besar daripada konsensus dan lebih besar daripada penurunan musim ini. Tentunya ini merupakan pertanda baik,” kata Ashley Petersen, analis minyak di Stratas Advisors.

“Ini adalah indikasi kuat bahwa permintaan masih ada dan produksi tidak membanjiri persediaan,” tambahnya, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (20/12/2017).

Harga minyak telah bertahan di atas US$55 per barel di New York sejak pertengahan November setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sejumlah negara non-OPEC seperti Rusia sepakat membatasi produksi untuk mengikis kelebihan suplai.

Adapun stok minyak mentah AS di pusat pipa utama di Cushing, Oklahoma, kemungkinan turun 2,2 juta barel pekan lalu, menurut perkiraan yang dihimpun oleh Bloomberg. Itu akan menjadi penurunan mingguan keenam, rangkaian terpanjang sejak Juli, menurut data dari Energy Information Agency (EIA).

Laporan API juga menunjukkan bahwa stok bensin naik 2 juta barel pekan lalu, sedangkan persediaan minyak sulingan menyusut 2,85 juta. Penurunan pada minyak sulingan akan menjadi penurunan terbesar sejak awal November jika EIA mengonfirmasikannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper