Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terdampak Pasar Obligasi, Indeks Stoxx Europe 600 Ditutup Melemah

Pergerakan bursa saham Eropa ditutup di zona negatif pada akhir perdagangan Selasa (19/12), setelah reli yang dipacu optimisme investor tentang reformasi pajak di Amerika Serikat (AS) kehilangan tenaganya.
Indeks Stoxx/Reuters
Indeks Stoxx/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA- Pergerakan bursa saham Eropa ditutup di zona negatif pada akhir perdagangan Selasa (19/12), setelah reli yang dipacu optimisme investor tentang reformasi pajak di Amerika Serikat (AS) kehilangan tenaganya.

Ekspektasi bahwa rancangan undang-undang perpajakan AS akan disetujui pekan ini telah mengangkat indeks acuan Stoxx Europe 600 naik 0,2% pada perdagangan sesi pagi. Namun indeks kemudian bergerak lebih rendah hingga berakhir turun 0,4%.

Menurut para pedagang, tidak ada katalis yang jelas atas penurunan ini namun kegelisahan di pasar obligasi, dimana imbal hasil obligasi pemerintah 10-tahun Jerman mencapai level tertinggi tiga pekan dengan lonjakan satu hari terbesar dalam lebih dari tiga bulan, telah membebani.

“Imbal hasil obligasi telah melonjak dan itu mungkin juga merugikan saham,” kata Giuseppe Sersale, manajer investasi di Anthilia, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (20/12/2017).

“Pergerakan pada pasar obligasi dapat dikaitkan dengan ekspektasi penerbitan obligasi yang lebih besar oleh pemerintah Jerman dan juga faktor teknis,” tambahnya.

Mayoritas sektor pada indeks Stoxx berakhir di wilayah negatif dengan utilitas memimpin penurunan, sebesar 1%. Saham perusahaan energi Italia Enel turun 2,7%, akibat penurunan peringkat menjadi 'netral' dari 'outperform' oleh Macquarie.

Saham dengan penurunan terbesar di Eropa adalah Steinhoff, sebesar 20%, setelah peritel Afrika Selatan tersebut terpukul skandal akuntansi.

Di sisi lain, saham pembuat chip Dialog Semiconductor berada di antara saham dengan kenaikan terbesar, yakni lebih dari 8%, setelah Tsinghua meningkatkan kepemilikan sahamnya di perusahaan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper