Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Volatilitas Naik ke Level Tertinggi, Indeks Hang Seng Melemah

Pergerakan indeks saham acuan Hong Kong melemah pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, Jumat (15/12/2017), dengan penurunan lebih dari satu persen, seiring dengan meningkatnya volatilitas.
Bursa Hong Kong
Bursa Hong Kong

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks saham acuan Hong Kong melemah pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, Jumat (15/12/2017), dengan penurunan lebih dari satu persen, seiring dengan meningkatnya volatilitas.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Hang Seng ditutup merosot 1,09% atau 318,27 poin di 28.848,11, setelah dibuka dengan pelemahan 0,57% atau 166,27 poin di posisi 29.000,11.

Adapun pada perdagangan Kamis (14/12), Hang Seng berakhir turun 0,19% atau 55,72 poin di level 29.166,38.

Sebanyak 7 saham menguat, 41 saham melemah, dan 3 saham stagnan dari 51 saham yang diperdagangkan di Hang Seng hari ini.

Dilansir Reuters, sub indeks Hang Seng yang melacak saham energi turun 1,2%, sektor teknologi informasi (TI) melorot 1,71%, sektor finansial turun 1,22%, dan sektor properti turun 0,8%.

Saham Tencent Holdings Ltd. dan HSBC Holdings PLC. yang masing-masing turun 2,06% dan 1,26% menjadi penekan utama terhadap pelemahan Hang Seng pada perdagangan hari ini.

Sementara itu, saham dengan persentase penurunan terbesar adalah Geely Automobile Holdings Ltd. (-2.92%), China Life Insurance Co. Ltd. (-2,24%), dan Ping An Insurance Group Co. of China Ltd. (-2,21%).

Indeks Hang Seng telah naik 32,57% sepanjang tahun ini, sedangkan nilai pasar Hang Seng telah naik 1,81% menjadi HK$19,12 triliun sepanjang pekan ini.

Dilansir Bloomberg, volatilitas indeks Hang Seng dalam 30 hari terakhir meningkat menjadi 15%, tertinggi sejak November 2016, saat investor mengambil untung setelah tahun ini Hang Seng mampu berada di antara indeks berkinerja terbaik di dunia.

Menurut KGI Securities Co., pengetatan likuiditas di Amerika Serikat (AS) dan China menambah kekhawatiran investor.

“Investor akan terus melepas saham dengan kinerja kuat tahun ini demi mengambil keuntungan di tengah ketidakpastian prospek pasar, dan tentu saja kita akan melihat peningkatan volatilitas,” kata Ken Chen, seorang analis berbasis di Shanghai dengan KGI Securities Co.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper