Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OSO SECURITIES: Simak Daftar Saham Pilihan Hari Ini

Oso Securities mengestimasi IHSG akan bergerak menguat di kisaran 6,025-6,078.
Pengunjung beraktivitas di dekat layar papan elektronik yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (23/10)./JIBI-Dedi Gunawan
Pengunjung beraktivitas di dekat layar papan elektronik yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (23/10)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Oso Securities mengestimasi IHSG akan bergerak menguat di kisaran 6,025-6,078.

Tim analis Oso Securities menyebutkan IHSG ditutup menguat sebesar 0.4% dengan candle bullish didukung peningkatan volume. IHSG berpotensi lanjutkan penguatan dilihat dari indikator RSI dan Stochastic kembali bullish serta MACD histogram bergerak ke arah positif.

"IHSG diperkirakan bergerak menguat di kisaran 6,025-6,078," tulis riset mereka.

Beberapa saham masih memiliki potensi kenaikan yaitu : AKRA, BRPT, BSDE, CPIN, CTRA, ELSA, INDF, INKP, INTP dan LPPF.

Pada perdagangan hari Rabu (13/12), IHSG ditutup naik tipis 0.37% ke level 6,054.60. Tujuh dari sepuluh indeks sektoral
berada dalam zona hijau, dimana sektor perdagangan dan industri dasar memimpin penguatan sebesar 2.35% dan 1.42%.

Saham yang menjadi penggerak diantaranya BBNI, UNVR, CPI, TLKM, dan SMBR.

Penguatan tersebut terjadi ditengah rilisnya data penjualan motor sebesar (3.7%) atau turun dibanding bulan sebelumnnya
yang tumbuh sebesar 1.5%.

Selain itu, kenaikan pada IHSG inline dengan penguatan pada mayoritas bursa saham Asia jelang keputusan Federal Reserve.
Adapun indeks MSCI Asia pacific naik 0.3% ke level 170.38 pada pukul 16.15 waktu Hongkong, dimana kenaikan indeks MSCI merefleksikan bahwa apapun keputusan kenaikan suku bunga The Fed pada akhir tahun ini sudah bukan menjadi
kekhawatiran yang besar karena pasar telah mengantisipasi kenaikan tersebut.

Pelaku pasar asing membukukan aksi jual bersih (netsell) senilai Rp 530.75 miliar. Nilai tukar Rupiah terdepesiasi sebesar 0.12% ke level Rp 13,590.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper