Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Rilis Putusan The Fed, Indeks MSCI Naik

Sejumlah indeks saham di Asia bergerak mixed pada awal perdagangan hari ini, Rabu (13/12/2017), seiring dengan penantian investor akan keputusan kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) demi mendapatkan petunjuk tentang arah kebijakannya tahun depan.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah indeks saham di Asia bergerak mixed pada awal perdagangan hari ini, Rabu (13/12/2017), seiring dengan penantian investor akan keputusan kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) demi mendapatkan petunjuk tentang arah kebijakannya tahun depan.

Dilansir Bloomberg, indeks Topix Jepang naik kurang dari 0,1% pada pukul 9.31 pagi waktu Tokyo (pukul 7.31 pagi WIB), sedangkan indeks Nikkei 225 Stock Average bergerak lebih rendah. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,4%, kontrak berjangka Hang Seng di Hong Kong turun 0,1%.

Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,2%. Saham Westfield Corp. menjadi pendorong terbesar terhadap indeks acuan tersebut, dengan penguatan 14%, setelah Unibail-Rodamco SE sepakat membeli operator mal global tersebut dengan nilai hampir US$16 miliar.

Pada saat yang sama, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1%, sedangkan indikator indeks S&P 500 turun 0,1% setelah membukukan level penutupan tertinggi baru di 2.664,11 pada akhir perdagangan Selasa (12/12).

Dolar AS bertahan menguat setelah imbal hasil obligasi naik menjadi 2,4% dan sejumlah indeks saham acuan AS di bursa Wall Street membukukan rekor barunya menyusul data yang menunjukkan tanda-tanda inflasi pada harga produsen.

Harga produsen AS dilaporkan meningkat pada bulan November karena lonjakan harga bensin dan peningkatan biaya barang lainnya, sehingga membawa kenaikan tahunan terbesar dalam hampir enam tahun.

Data tersebut, yang muncul sehari menjelang prediksi penaikan suku bunga acuan oleh The Federal Reserve dapat meredakan kekhawatiran di antara beberapa pembuat kebijakan The Fed mengenai inflasi yang terus-menerus rendah.

The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan untuk ketiga kalinya tahun ini pada pertemuan kebijakan yang berakhir Rabu (13/12) waktu setempat.

Investor kemudian akan mencermati proyeksi bank sentral tersebut mengenai kenaikan suku bunga di masa depan dan pandangannya terhadap kesehatan ekonomi.

Sementara itu, pasar juga mengantisipasi bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan mengungkapkan rincian rencana pengurangan pembelian aset pada hari Kamis (14/12) waktu setempat.

Komentar mengenai prospek 2018 akan menjadi fokus investor karena mereka mempertimbangkan dampak dari normalisasi kebijakan yang akan datang terhadap harga aset global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper