Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ikuti Pelemahan Bursa Global, Indeks Topix Merosot

Indeks Topix ditutup melemah 1,43% atau 25,55 poin ke level 1.765,42, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup merosot 1,97% atau 445,34 poin ke level 22.177,04, level penurunan tertajan dalam delapan bulan terakhir.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang melemah pada perdagangan Rabu (6/12/2017), di tengah pelemahan bursa saham global dan apresiasi yen..

Indeks Topix ditutup melemah 1,43% atau 25,55 poin ke level 1.765,42, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup merosot 1,97% atau 445,34 poin ke level 22.177,04, level penurunan tertajan dalam delapan bulan terakhir.

Seluruh 33 sektor pada indeks Topix melemah setelah bursa saham AS gagal mempertahankan kenaikan pada perdagangan Selasa.

Sementara itu, yen menguat terhadap dolar AS setelah Presiden Donald Trump mengindikasikan bahwa dia akan secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel dan mengatakan kepada pemimpin Timur Tengah bahwa dia bermaksud untuk memindahkan kedutaan AS untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Sektor elektronik memperpanjang penurunannya karena investor mempertimbangkan perkembangan terakhir dalam pajak di negara dengan ekonomi terbesar di dunia, termasuk masuknya tingkat minimum alternatif untuk bisnis.

 "Risiko seputar isu Yerusalem mendorong investor meninggalkan aset berisiko di pasar mata uang, sehingga memperkuat yen. Hal tersebut memacu aksi jual di saham Jepang," kata Masaaki Yamaguchi, seorang analis pasar ekuitas Nomura Holdings Inc. di Tokyo.

"Suasana pasar menjadi risk-off karena investor menjual saham pertumbuhan di AS dan bursa China melemah," kata Nobuhiko Kuramochi, kepala informasi investasi di Mizuho Securities Co.

Saham Fast Retailing Co yang merosot 4,93% menjadi hambatan terbesar pada indeks Nikkei 225, setelah sebelumnya menguat 11% dalam reli 10 hari hingga Selasa, yang meningkatkan kekuatan relatif 14 hari ke level 85, melampaui level 70 yang menandakan bahwa saham sudah jenuh beli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper