Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA EROPA: Indeks Stoxx Ditutup Menguat 0,91%

Indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 0,91% atau 3,50 poin ke level 387,47 setelah bergerak pada kisaran 384,89 388,99. Di awal perdagangan, indeks dibuka naik 0,24% atau 0,92 poin di posisi 384,89.
Bursa Eropa/Reuters
Bursa Eropa/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa ditutup menguat pada perdagangan Senin, (4/12/2017), setelah Senat AS menyetujui RUU pemangkasan pajak dengan stimulus fiskal yang signifikan yang telah diantisipasi oleh para investor.

Indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 0,91% atau 3,50 poin ke level 387,47 setelah bergerak pada kisaran 384,89 – 388,99. Di awal perdagangan, indeks dibuka naik 0,24% atau 0,92 poin di posisi 384,89.

Sementara itu, penguatan dolar AS membantu indeks DAX Jerman naik dari level terendah dua bulan terakhir. Indeks ditutup menguat 1,5%. Sebelumnya, penguatan euro telah membebani ekspektasi pendapatan untuk saham di zona euro pada kuartal ini.

Saham perbankan, yang dianggap sebagai penerima manfaat terbesar dari pemotongan pajak, memimpin kenaikan indeks Stoxx dengan penguatan 1,2% Saham Allianz, BNP Paribas dan Santander menjadi deretan saham penopang sektor perbankan dengan kenaikan antara 1,3% hingga 1,9%.

"Ini bukan berita yang baru tapi ini sangat membantu mendorong bursa saham dan kami menganggap saham perbankan akan berada di kelas aset berkinerja terbaik," kata Peter Szopo, kepala analis Erste Asset Management, seperti dikutip Reuters.

Saham konstruksi dan material menguat 1,6% setelah data menunjukkan bahwa pembangunan perumahan memicu pemulihan di industri konstruksi Inggris bulan lalu.

Kenaikan terbesar di sektor dialami oleh pengembang asal Swedia, Skanska, yang menguat 3,5%, disusul emiten bahan bangunan Irlandia CRH yang menguat 2,8%, dan Melrose Industries yang naik 2,4%.

Di  sisi lain, saham Dialog Semiconductor jatuh 24% ke level terendah dalam 17 bulan terakhir setelah pemasok komponen iPhone ini mengatakan Apple dapat mengembangkan chip manajemen daya sendiri, meskipun dikatakan bahwa hal tersebut tidak berdampak pada perusahaan tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper