Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dwi Guna Laksana (DWGL) Tetapkah Harga IPO Rp150 per Saham

PT Dwi Guna Laksana Tbk. akan melaksanakan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham dengan melepas 3,1 miliar saham di harga Rp150 sehingga perseroan berpotensi penggalangan dana sebesar Rp465 miliar.
Tempat penampungan batu bara./Bloomberg-Andrew Harrer
Tempat penampungan batu bara./Bloomberg-Andrew Harrer

Bisnis.com, JAKARTA—PT Dwi Guna Laksana Tbk. akan melaksanakan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham dengan melepas 3,1 miliar saham di harga Rp150 sehingga perseroan berpotensi penggalangan dana sebesar Rp465 miliar.

Berdasarkan pengumuman resmi Kustodian Sentral Efek Indonesia Senin (4/12/2017), rencana IPO perseroan telah memperoleh izin efektif dari OJK pada akhir November 2017 lalu. Selanjutnya, penawaran umum akan digelar pada 4-6 November 2017.

Adapun, harga penawaran selama masa bookbuilding pada pertengahan November 2017 ditetapkan di kisaran Rp140 hingga Rp150 per saham. Artinya, penetapan harga pelaksanaan Rp150 tersebut berada di batas atas kisaran harga penawaran.

Jumlah saham yang akan dilepas tersebut setara dengan 35,89% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah gelaran IPO ini selesai.

Bersama dengan itu, perseroan juga menawarkan 155 juta waran seri I dengan harga pelaksanaan Rp187, juga di batas atas kisaran harga saat bookbuilding antara Rp175-Rp187. Waran diberikan secara cuma-cuma dengan ketentuan tiap 20 saham baru berhak atas 1 waran.

Adapun, dana hasil IPO ini seluruhnya akan digunakan untuk pelunasan utang. Rinciannya, sebesar 56,19% di antaranya akan digunakan untuk penyertaan modal pada entitas anak, yakni PT Truba Dewata Guna Prasada untuk pelunasan pokok utang kepada PT Bank Mayapada International Tbk. senilai Rp243,86 miliar.

Selanjutnya, 36,06% akan digunakan untuk pelunasan utang pokok dan bunga kepada PT Sinar Mas Multifinance senilai Rp132,44 miliar. Lalu, 7,93% digunakan untuk melunasi utang pokok dan bunga kepada PT Dian ciptamas Agung selaku pemegang saham perseroan, dengan nilai Rp32 miliar.

Kekurangan pelunasan akan ditutup secara proporsional pada masing-masing pos utang menggunakan kas internal perseroan. Sisanya, yakni 2,82% akan digunakan sebagai modal kerja perseroan, demikian juga dengan dana hasil pelaksanaan waran.

Saham perseroan bersama waran rencananya sudah bisa dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 13 Desember 2017. Waran dapat mulai diperdagangkan sejak saat itu dan berakhir pada 12 Desember 2022.

IPO perseroan ditangani oleh PT Sinarmas Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi efek. Sementara itu, para penjamin emisi efek, yakni PT Panin Sekuritas Tbk, PT Phillip Sekuritas Indonesia, PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, PT Erdikha Elit Sekuritas, PT Amantara Sekuritas Indonesia, dan PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper