Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Konsumer Dongkrak Indeks Shanghai Composite & CSI 300 Rebound

Dua indeks saham acuan China berhasil membukukan rebound pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (28/11/2017), setelah sempat melanjutkan pelemahannya.
Bursa China SHCI/Reuters
Bursa China SHCI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Dua indeks saham acuan China berhasil membukukan rebound pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (28/11/2017), setelah sempat melanjutkan pelemahannya.

Indeks Shanghai Composite ditutup menguat 0,34% atau 11,43 poin di level 3.333,66, setelah dibuka dengan pelemahan 0,33% atau 11 poin di level 3.311,23.

Pada perdagangan Senin (27/11), indeks Shanghai berakhir melemah 0,94% atau 31,59 poin di level 3.322,23.

Saham Kweichow Moutai Co. Ltd. yang menguat 4,34% menjadi pendorong utama terhadap rebound indeks Shanghai pada akhir perdagangan hari ini, diikuti Anhui Conch Cement Co. Ltd. (+8,74%) dan Jiangsu Hengsui Medicine Co. Ltd. (+3,14%).

Sementara itu, indeks CSI 300 di Shenzhen mampu berakhir menguat 0,15% atau 5,88 poin di level 4.055,82, setelah kemarin berakhir melorot 1,32% atau 54,26 poin di posisi 4.049,95.

Saham China High-Speed Railway Technology Co.Ltd. yang menguat 0,72% menjadi pendorong utama terhadap rebound indeks CSI 300 pada akhir perdagangan hari ini, diikuti China Baoan Group Co. Ltd. (+1,87%).

Dilansir Reuters, rebound bursa saham China didorong oleh penguatan pada perusahaan konsumen dan bahan baku, setelah investor melakukan ambil untung pasca penurunan baru-baru ini.

Kinerja sektor dilaporkan variatif, dengan perusahaan konsumen dan bahan baku masing-masing naik 1,8% dan 1,7%, sedangkan saham perbankan dan real estat memperpanjang pelemahannya dengan masing-masing berakhir turun 1,5% dan 1,6%.

Pelemahan bursa saham China sebelumnya dipengaruhi oleh penilaian investor terhadap dampak dari pedoman baru untuk mengurangi risiko dalam bisnis pengelolaan aset negara tersebut.

Dalam risetnya, UBS Securities memaparkan bahwa peraturan, yang dirancang untuk mengendalikan shadow banking, akan membuat lebih sulit bagi dana dengan tambahan leverage untuk memasuki pasar saham, walaupun beberapa aset ekuitas dapat menjadi lebih menarik.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper