Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ikuti Bursa China, Indeks Hang Seng Hong Kong Terkoreksi

Pergerakan indeks saham acuan Hong Kong berakhir melemah pada perdagangan hari ini, Senin (27/11/2017), sejalan dengan pelemahan bursa saham China.
Indeks Hang Seng/Istimewa
Indeks Hang Seng/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks saham acuan Hong Kong berakhir melemah pada perdagangan hari ini, Senin (27/11/2017), sejalan dengan pelemahan bursa saham China.

Indeks Hang Seng ditutup melemah 0,60% atau 180,13 poin di 29.686,19. Pagi tadi Hang Seng dibuka dengan penurunan hanya 0,03% atau 8,67 poin di posisi 29.857,65.

Sub indeks pada Hang Seng yang melacak pergerakan saham-saham energi naik 0,1%, sedangkan sektor teknologi informasi (TI) turun 1,3%. Sektor finansial juga turun 0,76% dan sektor properti turun 0,48%.

Sebanyak 16 saham menguat, 32 saham melemah, dan 3 saham stagnan dari 50 saham yang diperdagangkan di Hang Seng hari ini.

Saham China Mengniu Dairy Co. Ltd. yang anjlok 4,53% memimpin pelemahan saham pada indeks Hang Seng di akhir perdagangan, diikuti AAC Technologies Holdings Inc. (-2,77%) dan Ping An Insurance Group Co. of China Ltd. (-2,69%).

Di daratan utama, kedua indeks saham acuan China juga berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini. Indeks Shanghai Composite ditutup melemah 0,94% atau 31,59 poin di level 3.322,23, setelah dibuka turun 0,21% atau 7,16 poin di level 3.346,66.

Adapun indeks CSI 300 di Shenzhen berakhir merosot 1,32% atau 54,26 poin di level 4.049,95, setelah dibuka turun 0,37% atau 15,27 poin di posisi 4.088,93.

Dilansir Reuters, bursa saham Hong Kong dan China melemah saat sebagian besar investor mengabaikan data yang menunjukkan terus tumbuhnya keuntungan pada perusahaan industri China dengan laju yang kuat pada bulan Oktober, meskipun sedikit melambat dari pencapaian pada September.

Biro Statistik Nasional (NBS) China hari ini melaporkan bahwa pertambangan dan industri berat menyumbang kenaikan terbesar pada bulan Oktober, sekaligus mendorong keuntungan industri secara keseluruhan sebesar 25,1% year-on-year menjadi 745,4 miliar yuan (US$112,94 miliar), dibandingkan dengan lonjakan sebesar 27,7% pada bulan September.

Meskipun terjadi perlambatan moderat, tingkat pertumbuhan pada Oktober masih yang tertinggi kedua selama satu bulan tahun ini, sedangkan keuntungan keseluruhan dalam kecepatan yang dengan mudah menembus rekor pada 2016 di 6,88 triliun yuan.

“Selain pertumbuhan sektor batu bara yang sangat tinggi, pertumbuhan di sektor lain juga sangat baik,” kata Iris Pang, ekonom China di ING Hong Kong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper