Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yen Lanjut Menguat, Dolar AS Masih Terbebani

Indeks dolar AS masih bergerak di zona merah pada perdagangan pagi ini, Rabu (22/11/2017), saat kinerja mata uang euro dan yen Jepang menguat.
Uang dolar AS./Antara
Uang dolar AS./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks dolar AS masih bergerak di zona merah pada perdagangan pagi ini, Rabu (22/11/2017), saat kinerja mata uang euro dan yen Jepang menguat.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama turun 0,02% atau 0,015 poin ke 93,937 pada pukul 10.43 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka dengan pelemahan 0,05% atau 0,046 poin di level 93,906, setelah pada Selasa (21/11) ditutup melemah 0,14% di posisi 93,952.

Sementara itu, nilai tukar mata uang euro terhadap dolar AS pagi ini terpantau naik tipis 0,01% ke US$1,1739 pada pukul 10.56 WIB, setelah pada perdagangan Selasa mampu berakhir menguat 0,04% di posisi 1,1738.

Adapun nilai tukar yen lanjut menguat 0,15% atau 0,17 poin ke posisi 112,28 per dolar AS, setelah kemarin berakhir terapresiasi 0,15% di level 112,45.

Dilansir Reuters, indeks dolar melemah setelah reli yang dibukukan akibat pelemahan euro pada awal pekan ini terhenti seiring dengan terus turunnya imbal hasil obligasi AS.

“Pergerakan dolar terhadap yen seharusnya terangkat di tengah kembalinya minat terhadap aset berisiko. Namun yang mempengaruhinya adalah penyesuaian posisi para pelaku pasar sebelum libur Thanksgiving dan akhir tahun, sehingga menyebabkan pembelian yen,” ujar Yukio Ishizuki, pakar strategi mata uang senior di Daiwa Securities, seperti dikutip dari Reuters.

“Berlanjutnya pergerakan flat kurva imbal hasil obligasi, yang telah menutup imbal hasil jangka panjang, juga menjadi penekan dolar,” lanjut Ishizuki.

Kurva imbal hasil AS bergerak flat ke kisaran level terendahnya dalam satu dekade pada Selasa, saat investor mencermati ekspektasi bahwa The Federal Reserve akan terus menaikkan tingkat suku bunga acuannya.

Di samping itu, pasar mata uang cenderung menunjukkan respon yang minim terhadap pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen pada Selasa tentang bahwa bank sentral AS telah cukup dekat dengan targetnya dan harus terus menaikkan suku bunga AS secara bertahap.

Fokus pasar selanjutnya akan tertuju pada risalah rapat kebijakan The Fed tanggal 31 Oktober-1 November yang dirilis hari ini waktu setempat, demi mencermati indikasi baru atas prospek penaikan suku bunga pada Desember.

Posisi indeks dolar AS                                       

22/11/2017

(Pk. 10.43 WIB)

93,937

(-0,02%)

21/11/2017

93,952

(-0,24%)

20/11/2017

94,080

(+0,45%)

17/11/2017

93,662

(-0,29%)

16/11/2017

93,932

(+0,13%)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper