Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saudi Aramco Menutup Kilang Minyak di Jeddah Tanpa Batas Waktu

Saudi Aramco telah menutup kilang minyak mentah yang memproduksi 80.000 barel per hari di Jeddah tanpa batas waktu dan mengubahnya menjadi pusat distribusi minyak.
Saudi Aramco/Ilustrasi-IST
Saudi Aramco/Ilustrasi-IST

Bisnis.com, JAKARTA – Saudi Aramco telah menutup kilang minyak mentah yang memproduksi 80.000 barel per hari di Jeddah tanpa batas waktu dan mengubahnya menjadi pusat distribusi minyak.

Hal itu disampaikan pihak Aramco pada Minggu (19/11/2017) kemarin. Aramco telah mempertimbangkan akan menutup kilang tersebut selama bertahun-tahun lantaran usia dan masalah lingkungan.

Saudi Aramco adalah pabrik minyak yang mulai beroperasi pada 1967 dengan melayani kurang dari 20% permintaan dari wilayah Mekkah dan Barat Arab Saudi. Kilang ini menghasilkan bahan bakar gas cair, bensin, solar, aspal, dan bahan bakar jet, serta nafta yang diekspor.

Aramco menuturkan, penutupannya dilakukan dengan mothballed atau mengisolasi peralatan yang rusak. Adapun tank-tank kilang masih akan digunakan untuk memasok kebutuhan Selatan Jeddah melalui terminal Jeddah.

Penutupan itu akan meningkatkan permintaan pada fasilitas Saudi lainnya, namun tidak akan mengganggu produksi minyak dunia.

Aramco menyebutkan bahwa penutupan ini diperkirakan tidak akan menyebabkan kekurangan produk minyak di Saudi karena akan memenuhi permintaan dari kilang lainnya, seperti kilang Yanbu, kilang Yasref, dan kilang Satorp di Timur Jubail.

“Penutupan kilang Jeddah tidak akan mempengaruhi produksi minyak dasar dan pasokan GI milik Luberef ke pelanggan akan berlanjut. Pasalnya, Luberef memperluas fasilitas GI di Yanbu,” kata seorang Kepala Eksekutif Luberef.

Saudi Aramco Menutup Kilang Minyak di Jeddah

Bisnis.com, JAKARTA – Saudi Aramco telah menutup kilang minyak mentah yang memproduksi 80.000 barel per hari di Jeddah tanpa batas waktu dan mengubahnya menjadi pusat distribusi minyak.

Hal itu disampaikan pihak Aramco pada Minggu (19/11/2017) kemarin. Aramco telah mempertimbangkan akan menutup kilang tersebut selama bertahun-tahun lantaran usia dan masalah lingkungan.

Saudi Aramco adalah pabrik minyak yang mulai beroperasi pada 1967 dengan melayani kurang dari 20% permintaan dari wilayah Mekkah dan Barat Arab Saudi. Kilang ini menghasilkan bahan bakar gas cair, bensin, solar, aspal, dan bahan bakar jet, serta nafta yang diekspor.

Aramco menuturkan, penutupannya dilakukan denganmothballed atau mengisolasi peralatan yang rusak. Adapun tank-tank kilang masih akan digunakan untuk memasok kebutuhan Selatan Jeddah melalui terminal Jeddah. Penutupan ini akan meningkatkan permintaan pada fasilitas Saudi lainnya, namun tidak akan mengganggu produksi minyak dunia.

Aramco menyebutkan bahwa penutupan ini diperkirakan tidak akan menyebabkan kekurangan produk minyak di Saudi karena akan memenuhi permintaan dari kilang lainnya, seperti kilang Yanbu, kilang Yasref, dan kilang Satorp di Timur Jubail.

 

“Penutupan kilang Jeddah tidak akan mempengaruhi produksi minyak dasar dan pasokan GI milik Luberef ke pelanggan akan berlanjut. Pasalnya, Luberef memperluas fasilitas GI di Yanbu,” kata seorang Kepala Eksekutif Luberef. (Reuters

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper