Bisnis.com, JAKARTA - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir meredup pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah patokan utama dolar AS diperdagangkan mendekati level tertinggi.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, turun 5,2 dolar AS, atau 0,41 persen, menjadi menetap di 1.277,70 dolar AS per ounce.
Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, diperdagangkan mendekati level tertinggi hari ini di 93,895.
Emas dan dolar AS biasanya bergerak saling berlawanan, sehingga penguatan dolar AS memperlemah daya tarik investor yang menggunakan mata uang lainnya terhadap emas.
Namun, pasar keuangan juga semakin khawatir tentang prospek mendapatkan perubahan kebijakan perpajakan AS pada akhir tahun, menyuntikkan beberapa ketidakpastian ke dalam perdagangan saham, menguntungkan emas, yang oleh para investor dicari sebagai konter untuk menghindari risiko.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 10,2 sen atau 0,6 persen, menjadi ditutup pada 16,971 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Januari berikutnya, naik 5,8 dolar AS atau 0,63 persen, menjadi menetap di 933,1 dolar AS per ounce.
Sehari sebelumnya, pada Selasa (Rabu pagi WIB), emas berjangka berakhir lebih tinggi, karena dolar AS yang melemah membantu mengangkat logam mulia dari level terendah satu minggu.
Pukul 13.31 Wib, Spot Naik 0,20 Poin atau 0,02% ke level US$1.277,92 per troy ounce
Pukul 1206 Wib, Spot Berbalik Turun 1,30 Poin atau 0,10% ke level US$1.276,40 per troy ounce
Pukul 10.21 Wib, Spot Menguat 0,3 Poin atau 0,02% ke level US$1.278,0 per troy ounce
Pukul 09.02 Wib, Spot Naik 0,60 Poin atau 0,05% ke level US$1.278,30 per troy ounce.
Adapun pergerakan emas hari ini diprediksi berkisar US$1.277,20-US$1.279,40 per troy ounce