Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IEA Ungkap 4 Faktor yang Mengubah Outlook Energi Global

International Energy Agency mengungkap empat faktor utama yang memengaruhi outlook energi global dalam jangka panjang.
Pompa angguk milik Unit Bisnis Pertamina EP Sangasanga Tarakan di sumur minyak Juata, Tarakan, Kalimantan Timur./JIBI
Pompa angguk milik Unit Bisnis Pertamina EP Sangasanga Tarakan di sumur minyak Juata, Tarakan, Kalimantan Timur./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA--International Energy Agency mengungkap empat faktor utama yang memengaruhi outlook energi global dalam jangka panjang.

Dalam laporan World Energy Outlook 2017 yang diluncurkan pada Selasa (14/11), IEA memperkirakan permintaan minyak global akan meningkat hingga 2040 menjadi 105 juta barel per hari. Kendati meningkat, laju pertumbuhannya disebut akan cenderung melambat.

IEA pun mengungkap empat faktor utama yang akan mengubah sistem energi global dalam 2 dekade ke depan.

Pertama, cepatnya perkembangan teknologi energi terbarukan dengan biaya yang lebih murah. Pada 2016, pertumbuhan pembangkit listrik tenaga surya lebih tinggi dibandingkan dengan pembangkit listrik lain.

IEA mencatat, sejak 2010 biaya untuk pembangunan solar photovoltaic system telah turun 70%. Sejalan dengan itu, biaya pembangunan pembangkit listrik tenaga angin menurun 25% dan pembangkit listrik tenaga baterai turun 40%.

Kedua, tumbuhnya elektrifikasi energi. Pada 2016, biaya yang dikeluarkan oleh konsumen global untuk listrik hampir menyamai belanja produk minyak.

Ketiga, pergeseran menuju ekonomi berorientasi jasa dan perubahan bauran energi China menuju energi bersih. Sebagai konsumen energi terbesar di dunia, China tengah bertransformasi menuju energi bersih dengan membangun banyak pembangkit listrik tenaga angin dan surya, serta menggulirkan investasi besar untuk pengembangan kendaraan listrik.

Keempat, ketatnya produksi minyak dan ketahanan shale gas di Amerika Serikat. Kondisi itu memperkuat posisi AS sebagai produsen minyak dan gas terbesar di dunia kendati harga sedang tertekan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper