Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Obligasi Masih Kurang Aktif

Pasar obligasi masih terlihat kurang atraktif dalam 2 hari terakhir, tetapi tekanan jual yang kuat terus menghempaskan pasar obligasi ke area penurunan khususnya obligasi berdurasi 15 tahun dan 20 tahun.
SURAT UTANG NEGARA
SURAT UTANG NEGARA
 Bisnis.com, JAKARTA - Pasar obligasi masih terlihat kurang atraktif dalam 2 hari terakhir, tetapi tekanan jual yang kuat terus menghempaskan pasar obligasi ke area penurunan khususnya obligasi berdurasi 15 tahun dan 20 tahun. 
 
Maximilianus Nico Demus, kepala divisi riset Indomitra Sekuritas, mengatakan bahwa para pelaku pasar mungkin menahan diri untuk mengikuti lelang surat utang negara (SUN) yang diadakan pemerintah pada hari ini, Selasa (14/11/2017). 
 
Artinya, kondisi pasar yang kurang aktif kemungkinan berlanjut hari ini.
 "Pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka melemah dengan potensi melemah terbatas. Keterbatasan pelemahan ini akan datang dari hadirnya lelang yang di helat Pemerintah pada hari ini," ungkap Nico dalam riset harian, Selasa (14/11/2017).
 
Menurutnya, obligasi FR0061 dan FR0075 mungkin akan menjadi primadona di tengah kondisi tertekan seperti ini. 
 
Dengan tingginya imbal hasil yang terjadi saat ini, tentu para pelaku pasar dan investor akan meminta imbal hasil yang lebih tinggi, karena di satu sisi kebutuhan lemerintah akan utang juga masih sangat besar. 
 
"Hal ini akan menjadi sebuah kesempatan bagi para pelaku pasar dan investor untuk bisa mendapatkan yield tinggi, bukan tidak mungkin apabila pemerintah menyerap lelang sesuai dengan target maksimalnya," ungkapnya. 
 
Beralih dari sana, para pelaku pasar dan investor juga menanti data GDP Zona Eropa pada hari ini yang menurut konsensus tidak berubah di 2.5%.
 
Inflasi Amerika juga akan keluar pada lusa nanti yang diperkirakan turun dari 2,2% menjadi 2% bersamaan dengan keluarnya neraca perdagangan Indonesia.  "Kami masih merekomendasikan jual dan ikuti lelang," ungkapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper