Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Naik Tipis Tertahan Ketidakpastian Reformasi Pajak AS

Tiga indeks saham acuan di bursa Wall Street berhasil membukukan sedikit kenaikan pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), di tengah ketidakpastian seputar prospek upaya reformasi pajak Amerika Serikat (AS).
Bursa saham AS/Reuters
Bursa saham AS/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Tiga indeks saham acuan di bursa Wall Street berhasil membukukan sedikit kenaikan pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), di tengah ketidakpastian seputar prospek reformasi pajak Amerika Serikat (AS).

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 0,07% atau 17,49 poin di level 23.439,7. Adapun indeks S&P 500 naik 0,10% atau 2,54 poin di 2.584,84 dan indeks Nasdaq Composite ditutup naik 0,1% atau 6,66 poin di level 6.757,60.

Beberapa investor dikabarkan mencari penawaran setelah beberapa hari mengalami penurunan sementara yang lainnya memilih menunda karena penurunan dividen dan perkiraan keuangan yang lemah pada General Electric.

Perusahaan ini berencana untuk fokus pada penerbangan, listrik, dan perawatan kesehatan.

Di sisi lain, investor menunggu tanda-tanda kesepakatan mengenai kebijakan perpajakan AS setelah Partai Republik dalam Senat AS pada hari Kamis (9/11) mengumumkan rencana yang akan memangkas pajak perusahaan setahun lebih lama daripada yang diajukan oleh rencana Dewan Perwakilan Rakyat.

“Pasar tampaknya fokus pada apakah dan kapan reformasi pajak akan disepakati oleh Partai Republik baik di Senat maupun DPR dan bagaimana berikutnya di Kongres,” kata Ryan Larson, kepala perdagangan saham AS di RBC Global Manajemen Aset, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (14/11/2017).

Menurut Nathan Thooft, managing director Manulife Asset Management, saat para senator dan perwakilan berusaha mencapai kesepakatan, investor masih bisa berharap.

“Mereka masih mengerjakan perhitungan yang sesuai dengan dua rencana. Mereka masih harus melalui rekonsiliasi tapi fakta adanya pembahasan adalah sesuatu yang positif,” ujar Thooft.

Bersama dengan Wall Street, pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama naik 0,1% setelah mengalami penurunan 0,6% pekan lalu.

Imbal hasil obligasi AS bertenor dua tahun menyentuh level tertinggi baru dalam sembilan tahun saat kurva imbal hasil tetap bergerak flat, dengan para investor memperkirakan penaikan suku bunga lanjutan oleh The Federal Reserve pada Desember.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper