Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Senat AS Tunda Rencana Pemangkasan Pajak, Greenback Terbebani

Dolar AS terpantau bergerak di zona hijau pada perdagangan siang ini, Jumat (10/11/2017), meski demikian greenback tetap mengarah menuju pelemahan mingguannya akibat kekecewaan seputar langkah kubu Republik Senat AS yang akan menunda rencana pemangkasan pajak korporasi.
Uang dolar AS./Antara
Uang dolar AS./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Dolar AS terpantau bergerak di zona hijau pada perdagangan siang ini, Jumat (10/11/2017), meski demikian greenback tetap mengarah menuju pelemahan mingguannya akibat kekecewaan seputar langkah kubu Republik Senat AS yang akan menunda rencana pemangkasan pajak korporasi.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama menguat 0,08% atau 0,079 poin ke 94,523 pada pukul 12.19 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka dengan kenaikan 0,01% di level 94,453, setelah pada Kamis (9/11) ditutup melemah 0,44% di posisi 94,444.

Anggota Senat AS dari Partai Republik mengumumkan proposal pajak yang berbeda dengan RUU yang diajukan mitra mereka di parlemen dalam beberapa aspek.

Perbedaan tersebut termasuk pada bagaimana perlakuan tarif pajak perusahaan, pemotongan pajak untuk pajak negara bagian dan regional, serta pajak pertanahan.

Seperti halnya pihak parlemen, Senat AS mengajukan proposal pemangkasan tarif pajak perusahaan menjadi 20% dari 35%. Akan tetapi, mereka menginginkan realisasi rencana tersebut dimulai tahun 2019.

Kedua proposal mengajukan pajak terhadap laba asing senilai US$2,6 triliun yang disimpan di luar negeri oleh perusahaan-perusahaan multinasional AS. Pihak Senat menginginkan besaran pajak mencapai 12% untuk aset tunai dan likuid, serta 5% untuk aset nonliquid.

Sementara itu, pihak Parlemen pada Kamis (9/11) mengajukan besaran 14% dan 7% untuk masing-masing aset tersebut.

Di sisi lain, kedua proposal akan menambahkan sekitar US$1,5 triliun selama 10 tahun ke dalam defisit anggaran dan utang nasional AS, yang pada masa lalu kemungkinan akan menghadapi kritik dari Partai Republik.

“Saya telah mengingatkan bahwa November merupakan bulan berisiko bagi pergerakan dolar,” ujar Mitsuo Imaizumi, chief foreign-exchange strategist untuk Daiwa Securities, seperti dikutip dari Reuters.
 

Posisi indeks dolar AS                                       

10/11/2017

(Pk. 12.19 WIB)

94,523

(+0,08%)

9/11/2017

94,444

(-0,44%)

8/11/2017

94,866

(-0,05%)

7/11/2017

94,913

(+0,16%)

6/11/2017

94,757

(-0,19%)

 

 

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper