Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Melemah Saat Dolar Dibayangi Kekhawatiran Reformasi Pajak

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berakhir melemah tipis pada perdagangan hari ini, Kamis (9/11/2017).
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berakhir melemah tipis pada perdagangan hari ini, Kamis (9/11/2017).

Rupiah ditutup melemah 0,01% atau hanya 2 poin ke level Rp13.516 per dolar AS setelah dibuka menguat tipis 1 poin atau 0,01% ke level Rp13.5134,

Adapun pada perdagangan Rabu (8/11), rupiah ditutup dengan penguatan 1 poin atau 0,01% ke level Rp13.514 per dolar AS.

Rupiah terus berfluktuasi sejak awal perdagangan. Sepanjang hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp13.507 – Rp13.524 per dolar AS.

Sementara itu, mayoritas mata uang Asia terpantau melemah terhadap dolar AS, dengan pelemahan tertajam dialami renminbi China yang turun 0,17%, disusul dolar SIngapura yang turun 0,03%.

Pelemahan rupiah terjadi di saat indeks dolar AS melemah karena dibayangi kekhawatiran seputar potensi tertundanya rencana reformasi pajak yang diusung Presiden Donald Trump.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau melemah 0,05% atau 0,047 poin ke level 94,819 pada pukul 16.55 WIB.

Menurut para analis, fokus pasar tertuju pada perkembangan seputar rencana reformasi pajak Trump.

Rancangan Undang-Undang (RUU) pemangkasan pajak oleh Senat AS, yang berbeda dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), diperkirakan akan diluncurkan pada hari ini waktu setempat.

Hal ini berpotensi mempersulit upaya perombakan pajak oleh Partai Republik sekaligus meningkatkan skeptisisme di Wall Street mengenai usaha tersebut.

“Ada risiko kekecewaan yang sangat besar. Dolar AS bisa mengalami fase pelemahan [dalam jangka pendek] akibat ketidakpastian seputar reformasi pajak tersebut,” kata Steven Dooley, pakar strategi mata uang untuk Western Union Business Solutions di Melbourne, seperti dikutip dari Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper