Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perkembangan Rencana Pajak Trump Diragukan, Dolar AS Lunglai

Pergerakan dolar AS terpantau melemah pada perdagangan pagi ini, Selasa (7/11/2017), saat imbal hasil obligasi tergelincir akibat ketidakpastian mengenai apakah Partai Republik dapat meloloskan rancangan undang-undang pajak yang diusungnya dengan tepat waktu.
Uang dolar AS./Antara
Uang dolar AS./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan dolar AS terpantau melemah pada perdagangan pagi ini, Selasa (7/11/2017), saat imbal hasil obligasi tergelincir akibat ketidakpastian mengenai apakah Partai Republik dapat meloloskan rancangan undang-undang pajak yang diusungnya dengan tepat waktu.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama turun 0,03% atau 0,025 poin ke 94,732 pada pukul 10.35 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka stagnan di level 94,757, setelah pada Senin (6/11) ditutup melemah 0,19% di posisi 94,757.

Dilansir Reuters, pergerakan greenback sempat mendapatkan dukungan dari kuatnya data sektor jasa dan pabrik AS yang dirilis menjelang akhir pekan lalu.

Data tersebut mendorong ekspektasi bagi bank sentral AS The Federal Reserve untuk menaikkan tingkat suku bunga acuannya bulan depan serta melancarkan pengetatan lebih lanjut pada 2018.

Namun kinerja mata uang tersebut merosot saat ekspektasi tersebut gagal mengangkat imbal hasil obligasi AS. Acuan imbal hasil obligasi dengan tenor 10 tahun turun menuju 2,30% setelah mencapai puncaknya yakni level tertinggi dalam tujuh bulan di 2,47% pada akhir Oktober.

“Dolar kurang mendapatkan dukungan dari imbal hasil obligasi yang telah menurun akibat ketidakpastian mengenai rancangan undang-undanga pajak AS serta perkiraan bahwa kenaikan pada inflasi akan lamban,” kata Junichi Ishikawa, pakar strategi valas senior di IG Securities, seperti dikutip dari Reuters.

“Agar dolar untuk mempertahankan kenaikannya, akan memerlukan perkembangan yang cepat dari proses RUU pajak sebelum Hari Thanksgiving (23 November),” tambahnya.

Keraguan mengenai apakah kubu Republik di parlemen AS dapat meloloskan rencana pajak membantu menurunkan imbal hasil obligasi jangka panjang.

Adanya ketidakpastian meredupkan harapan akan pertumbuhan ekonomi dengan laju lebih cepat, serta memicu kekhawatiran tentang skala pinjaman yang dibutuhkan untuk membiayainya.

Posisi indeks dolar AS                                       

7/11/2017

(Pk. 10.35 WIB)

94,732

(-0,03%)

6/11/2017

94,757

(-0,19%)

3/11/2017

94,941

(+0,27%)

2/11/2017

94,685

(-0,14%)

1/11/2017

94,815

(+0,28%)

 

 

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg

 

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper