Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Pasar: Data Pertumbuhan Ekonomi Dukung Peningkatan Harga Obligasi

Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Senin (6/11/2017) bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami penurunan merespon data pertumbuhan ekonomi kuartal III 2017.
SURAT UTANG NEGARA
SURAT UTANG NEGARA

Bisnis.com, JAKARTA--Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Senin (6/11/2017) bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami penurunan merespon data pertumbuhan ekonomi kuartal III 2017.

I Made Adi Saputra, fixed income analyst MNC Sekuritas, mengatakan bahwa data pertumbuhan ekonomi yang berada dibawah ekpektasi mendukung nilai tukar rupiah mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika di tengah pelemahan dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia.

Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 5 bps. Imbal hasil SUN tenor pendek (1-4 tahun) naik berkisar antara 1 - 5 bps dengan harga turun hingga sebesar 12 bps.

Adapun secara teknikal, harga SUN dalam jangka pendek masih akan mengalami tren kenaikan setelah mengalami perubahan arah.

"Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga SUN masih akan berpeluang mengalami kenaikan didorong oleh teknikalnya serta didukung oleh data pertumbuhan ekonomi kuartal III 2017 yang mengalami kenaikan dibandingkan periode sebelumnya," ungkapnya dalam riset harian, Selasa (7/11/2017).

Adapun, lanjutnya, surat utang global yang mengalami penurunan imbal hasil juga akan menjadi katalis positif pada perdagangan hari ini.

Sejumlah seri yang direkomendasi untuk ditransaksikan hari ini yakni seri FR0069, FR0053, FR0070, FR0071, FR0073, FR0065, dan FR0068.

Kemarin, imbal hasil surat utang global kompak turun. UST 10Y dibposisi 2.320% turun -0.012 bps, sedangkan UST 30Y di posisi 2.796% turun -0.016 bps. Sementara itu, Gilt 10Y di posisi 1.265% turun -0.002 bps dan Bund 10Y di posisi 0.338% turun -0.022 bps.

Volume SUN senilai Rp7,15 triliun dari 37 seri, nilai seri acuan sebesar Rp3,52 triliun. Volume Corporate Bond senilai Rp1,03 triliun dari 41 seri.

Nilai tukar rupiah turun -26 pts atau 0,19% ke posisi 13524 setelah berfluktuasi di kisaran 13517 - 13546

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Maftuh Ihsan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper