Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dalam 9 Bulan, United Tractors (UNTR) Bukukan Pendapatan Rp45,5 Triliun

Pendapatan penjualan PT United Tractors Tbk. hingga sembilan bulan tahun ini mencapai Rp46,3 triliun, sudah melampaui capaian kinerja setahun penuh 2016 yang senilai Rp45,5 triliun.
Petugas memeriksa truk di sela-sela serah terima armada terbaru PT United Tractors Tbk. kepada Puninar Group di Jakarta, Senin (28/8)./JIBI-Dwi Prasetya
Petugas memeriksa truk di sela-sela serah terima armada terbaru PT United Tractors Tbk. kepada Puninar Group di Jakarta, Senin (28/8)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA—Pendapatan penjualan PT United Tractors Tbk. hingga sembilan bulan tahun ini mencapai Rp46,3 triliun, sudah melampaui capaian kinerja setahun penuh 2016 yang senilai Rp45,5 triliun.

Berdasarkan laporan kinerja keuangan perseron yang dikutip Rabu (1/11/2017), pendapatan perseroan tersebut sudah meningkat 36% dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp33,9 triliun.

Kontributor terbesar atas pendapatan penjualan perseroan yakni dari kontraktor pertambangan yakni Rp21,22 triliun atau 46%, disusul mesin konstruksi Rp17,44 triliun atau 38%, pertambangan Rp5,65 triliun atau 12%, dan industri konstruksi Rp1,95 triliun atau 4%.

Sejalan dengan meningkatnya pendapatan, laba bruto perseroan juga meningkat sebesar 59% dari Rp6,6 triliun menjadi Rp10,4 triliun. Adanya peningkatan penghasilan keuangan dan berkurangnya beban lain-lain, membuat laba sebelum pajak penghasilan meningkat 90% menjadi Rp7,9 triliun.

Setelah dikurangi beban pajak penghasilan periode berjalan sebesar Rp2,0 triliun, laba periode berjalan menjadi sebesar Rp5,9 triliun, naik dari Rp3,2 triliun. Keseluruhan hasil tersebut, membuat laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih perseroan adalah sebesar Rp5,6 triliun, naik 80% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016.

Untuk unit usaha mesin konstruksi, volume penjualan alat berat Komatsu hingga September 2017 tercatat sebanyak 2.744 unit atau naik 73% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2016. Hal ini terutama disebabkan karena peningkatan permintaan alat berat dari sektor pertambangan dan perkebunan.

Dari total penjualan alat berat tersebut, sebanyak 50% diserap sektor pertambangan, 22% diserap sektor konstruksi, 16% diserap sektor perkebunan, dan sisanya sebesar 12% ke sektor kehutanan. Pendapatan Perseroan dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat meningkat sebesar 21% menjadi Rp5,1 triliun.

Penjualan produk merek lainnya yaitu UD Trucks mengalami peningkatan dari 266 unit menjadi 485 unit, sementara penjualan produk Scania meningkat dari 330 unit menjadi 762 unit.

Secara keseluruhan pendapatan lini bisnis Mesin Konstruksi meningkat sebesar 64% menjadi sebesar Rp17,4 triliun dibandingkan Rp10,6 triliun pada periode yang sama tahun 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper