Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA KUARTAL III/2017: Penjualan Indofood (INDF) Tumbuh 6,5%

PT Indofood Sukses Makmur Tbk. melaporkan pertumbuhan kinerja untuk periode sembilan bulan tahun ini sebesar 6,5% dibandingkan dengan periode sembilan bulan tahun lalu atau secara year on year/yoy.
Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Joseph Bataona (kiri) disaksikan Head of CSR Deni Puspahadi diperiksa kesehatannya, sebelum pelaksanaan donor darah memperingati hari Sumpah Pemuda di Jakarta, Senin (9/10)./JIBI-Dedi Gunawan
Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Joseph Bataona (kiri) disaksikan Head of CSR Deni Puspahadi diperiksa kesehatannya, sebelum pelaksanaan donor darah memperingati hari Sumpah Pemuda di Jakarta, Senin (9/10)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA—PT Indofood Sukses Makmur Tbk. melaporkan pertumbuhan kinerja untuk periode sembilan bulan tahun ini sebesar 6,5% dibandingkan dengan periode sembilan bulan tahun lalu atau secara year on year/yoy.

Penjualan bersih perseroan meningkat dari Rp49,87 triliun pada sembilan bulan tahun lalu menjadi Rp53,12 triliun pada periode yang sama tahun ini.

Kempok usaha strategis produk konsumer bermerek (CBP), bogasari, agribisnis, dan distribusi masing-masing berkontribusi sekitar 50%, 22%, 20% dan 8% terhadap total penjualan neto konsolidasi,

Laba usaha perseroan meningkat dari Rp5,93 triliun menjadi Rp6,8 triliun atau tumbuh sebesar 14,6% yoy, sementara margin laba usaha naik dari 11,9% menjadi 12,8%.

Perseroan mencatatkan peningkatan laba bersih yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk sebesar 1,2% yoy, atau tumbuh dari Rp3,24 triliun menjadi Rp3,28 triliun. Margin laba bersih turun dari 6,5% menjadi 6,2%

Anthoni Salim, Direktur Utama dan CEO Indofood, mengatakan bahwa penurunan margin ini terjadi karena perseroan sudah tidak lagi membukukan laba periode berjalan dari operasi yang dihentikan, serta naiknya porsi kepentingan non-pengendali seiring dengan membaiknya kinerja grup agribisnis.

Dengan tidak memperhitungkan akun non-recurring dan selisih kurs, core profit yang mencerminkan kinerja operasional tumbuh 3,9% menjadi Rp3,24 triliun dari Rp3,12 triliun.

“Pada triwulan ketiga tahun 2017, kondisi pasar secara umum belum mengalami banyak perubahan. Permintaan atas produk fast moving consumer goods masih lemah, sementara tingkat persaingan semakin ketat. Namun demikian, kami dapat membukukan pertumbuhan penjualan dan laba usaha,” ungkapnya dalam siaran pers, Selasa (31/10/2017).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper