Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CLEO Agresif Perkuat Jaringan Distribusi

Emiten sektor air minum dalam kemasan, PT Sariguna Primatirta Tbk agresif memperkuat jaringan distribusinya di seluruh Indonesia.
PT Sariguna Primatirta/Istimewa
PT Sariguna Primatirta/Istimewa

Bisnis.com, SURABAYA – Emiten sektor air minum dalam kemasan, PT Sariguna Primatirta Tbk agresif memperkuat jaringan distribusinya di seluruh Indonesia. Produsen air mineral dengan merek Cleo tersebut ingin meningkatkan pangsa pasar air minum yang saat ini hanya berkisar di level 4%.

Penguatan distribusi tersebut ditempuh melalui perluasan lebih banyak depo atau distribusi internal dan menggaet distributor eksternal. Sepanjang tahun ini, pertumbuhan total distributor eksternal dan internal mencapai 43%.

Direktur Penjualan dan Distribusi PT Sariguna Primatirta Toto Sucartono menyampaikan perusahaan dengan kode saham CLEO tersebut akan mengerahkan sebagian besar energi untuk perluasan pemasaran produk.

“Posisi kami masih sangat jauh dari market leader. Ketinggalan kami adalah pada masalah distribusi sehingga kami fokus untuk membuat konsumen lebih mudah untuk mendapatkan produk,” jelas Toto dalam konferensi pers di Surabaya, Kamis (26/10).

Toto menjelaskan saat ini sentra penjualan hanya terpusat pada daerah-daerah di sekitar pabrik. Untuk pabrik baru di Kendari yang akan beroperasi pada akhir tahun ini, juga akan segera dikembangkan titik distribusinya sehingga kapasitas pabrik dapat terserap maksimal.

Toto mencatat saat ini CLEO telah memiliki 20 pabrik yang telah beroperasi dengan target saluran pemasaran pada 2017 sebanyak 200 distributor. Menurut Toto, perusahaan masih mengejar target 20 distributor lagi di beberapa daerah.

“Kami masih mengerjakan 20 pusat distribusi lagi yang sebagian besarnya berada di Pulau Jawa seperti di Jawa Tengah dan Jawa Barat yang pasarnya sangat bagus. Lalu akan buka 5 distributor di Sumatera yaitu di Jambi, Bengkulu, Palembang, Lampung, dan Pekanbaru,” ujar Toto.

Menurutnya, distribusi Cleo pada tahun ini lebih merata, ditunjukkan dengan pergeseran kontribusi pasar di beberapa daerah. Saat ini, Jatim merupakan kontributor pasar terbesar yaitu 55% dengan kepemilikan fasilitas produksi terbanyak yaitu 6 pabrik.

Provinsi yang menunjukkan kenaikan kontribusi pasar yang cukup besar yaitu Jawa Barat yang pada tahun lalu di kisaran 16% dan menjadi 18% pada tahun ini.

Sementara itu, Direktur Utama PT Sariguna Primatirta Belinda Natalia menyatakan dari total belanja modal (capital expenditure/capex) yang dianggarkan sebesar Rp220 miliar sepanjang tahun ini, perusahaan telah membelanjakan sebesar 72%-nya.

“Belanja tersebut sudah termasuk dana IPO yang juga sudah terealisasi sebanyak 94%. Perusahaan sedang melakukan riset untuk diversifikasi produk infused water tapi untuk saat ini kami memang fokus perkuat distribusi,” jelas Belinda.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, CLEO mencatatkan penjualan konsolidasi sebesar Rp440 miliar selama Januari—September 2017 atau naik 12,5% dari capaian periode sama tahun lalu (year-on-year/yoy).

Pada periode tersebut, perseroan telah membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp38,1 miliar atau naik 40% (yoy). Adapun, nilai penjualan selama Januari—Agustus 2017 tercatat naik 3,8% (yoy) meski volume penjualan turun 1,4% (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper